Tiga Jurus Ganjar Pranowo Dorong UMKM Indonesia Naik Kelas
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
UMKM masih menjadi salah satu penggerak ekonomi Indonesia.
Tiga Jurus Ganjar Pranowo Dorong UMKM Indonesia Naik Kelas
Calon presiden (Capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengungkap tiga jurus agar pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Indonesia cepat naik kelas.
Pertama, memastikan pelaku UMKM telah memahami betul produk bisnis yang dihasilkannya.
"It's about product knowledge, ketika dia (pelaku UMKM) tahu persis di situ, ada assesment (penilaian) yang dilakukan pemerintah, di situ dia akan perlu pelatihan, fasilitas, macam-macam, ini akan tumbuh," ucap Ganjar dalam Dialog Capres Bersama Kadin di Jakarta Pusat, Kamis (11/1).
Kedua, dia akan mendorong kemudahan pelaku UMKM dalam mengakses pinjaman program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Ganjar menilai, permodalan menjadi bagian penting bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.
Selain kemudahan askes KUR, suku bunga yang rendah juga merupakan alternatif lainnya untuk memperkuat permodalan UMKM. Sehingga, pelaku UMKM memiliki ruang lebar dalam mengembangkan bisnisnya.
"Kondisi suku bunga bank tinggi sekali, kami di umkm gak bisa pak, lalu saya panggil pemilik bank. Berapa suku bunga terendah yang bisa diberikan kita tentukan, bapak mau ekstrem 6 persen pak, kalau mau moderat 7 persen, oke 7 persen laksanakan besok, kita bikin semacam KUR buat kita sendiri 7 persen. Itu lah yang menginspirasi KUR nasional, dari 12 persen turun ke 9 persen, pas diumumkan 9 persen ini akhirnya turun ke 7 persen, akhirnya turun ke 6 persen," ucap Ganjar.Ketiga, adalah program pendampingan pemerintah.
Menurut Ganjar, program pendampingan merupakan faktor penting dalam mendorong pelaku UMKM Indonesia naik kelas.
"Begitu naik kelas, kami bekerja sama dengan beberapa pengusaha dan ini agak nekat dikit. Teman-teman duta besar, satu-satu saya telponin sendiri, tolong dong dibantu, kita jualan, akhirnya Jepang, Osaka, yang Prancis ini macam-macam akhirnya diambil produk UMKM," pungkas Ganjar.
Merdeka.com
Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan, UMKM menjadi bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional, juga penting berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Berdasarkan data proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, dalam tiga tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih dari 0,1 persen setiap tahunnya.
Menurutnya, UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034. Ini menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
"Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Sumber Daya Alam, Kerajinan Tangan, Pariwisata, Pertanian, Industri Kreatif, dan potensi luar biasa lainnya," jelasnya.