Kalah bersaing, rumah non-subsidi tak diminati
"Selama pameran rumah belum laku. Baru nanya-nanya aja," ujar marketing perumahan, Zainal.
Program rumah bersubsidi masih menjadi primadona di kalangan masyarakat. Program tersebut bahkan mampu mengalahkan rumah non subsidi yang memiliki fasilitas lebih lengkap.
Hal tersebut terlihat dalam pameran Indonesia Property Expo 2015 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC).
Marketing Harvest Bintaro Erick Malko mengakui pameran yang sudah berlangsung selama enam hari tersebut belum mampu menarik satu pembeli. "Sampai saat ini belum ada," ucap Erick saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (19/12).
Erick juga mengaku, dalam pameran tersebut pengunjung lebih meminati program rumah bersubsidi atau pun rumah yang bernilai kompetitif. "Kisaran harga rumah di sini sekitar Rp 2 miliar ke atas," tutur Erick.
"Kalau kita kan untuk kalangan menengah ke atas memang. Jadi dalam pameran ini target kita memperkenalkan rumah hunian yang kita garap dan lokasi di Bintaro, BSD dan sekitarnya," jelasnya.
Hal yang sama juga dialami pengembang Jababeka Residence. Marketing Jababeka Residence, Zainal mengakui hingga hari keenam pameran, pihaknya belum mendapatkan pembeli untuk rumah hunian.
"Selama pameran rumah belum laku. Baru nanya-nanya aja," keluhnya.
Zainal menyebutkan, harga rumah termurah yang dibanderol oleh Jababeka Residence berkisar antara Rp 600 juta hingga Rp 700 juta. Sementara yang termahal berkisar antara Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar.
Senada dengan Zainal, Marketing Harvest Bintaro pun mengeluhkan kurangnya minat masyarakat untuk membeli rumah non-subsidi. Proyek eksklusif yang hanya menjual 50 unit rumah ini hingga enam hari masa pameran, belum terjual satupun.
"Harganya kita Rp 1 miliar ke atas. Mereka baru banyak yang ngeliat-liat aja. Mungkin karena lokasinya juga kali ya mereka belum tau," tandasnya.