Kasus Covid-19 Meningkat, Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Sulit Tercapai
Ekonom sekaligus Direktur Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, target tersebut akan berat untuk dicapai. Salah satunya kasus covid-19 masih melonjak. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya di kisaran 3 persen.
Pemerintah Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen di tahun 2021. Hal itu sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional.
Ekonom sekaligus Direktur Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, target tersebut akan berat untuk dicapai. Salah satunya kasus covid-19 masih melonjak. Dia memprediksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 hanya di kisaran 3 persen.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara di atas rata-rata nasional? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ."Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada. Jadi bulan Agustus ini pengakuan dari pemerintah pusat bahwa apa yang kita kerjakan selama ini berdampak sangat positif bagi pembangunan Sulut."
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana strategi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi? Oleh karena itu, pendekatan pembangunan perlu diubah dari reformatif menjadi transformatif yang setidaknya mencakup pembangunan infrastruktur baik soft maupun hard, sumber daya manusia, riset, inovasi, reformasi regulasi, tata kelola data dan pengamanannya serta peningkatan investasi dan sumber pembiayaan.
"Berat ya, faktor utama sebenarnya semua orang sudah tahu bahwa covid-19 di Indonesia ini semakin besar. Pemerintah sudah PPKM diperpanjang ternyata covid-19 nya makin tinggi," kata Tauhid Ahmad saat dihubungi oleh Liputan6.com, Selasa (2/2).
Namun, Tauhid melihat dari statement Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan untuk mengedepankan aspek Kesehatan dalam penanganan pandemi covid-19 dibanding ekonomi. Sebab menurut Presiden Joko Widodo, jika sektor kesehatan cepat pulih maka secara tidak langsung sektor ekonomi juga pulih.
"Bahkan pak presiden sampaikan tidak apa-apa ekonomi turun sekarang, yang penting covid-19 nya bisa turun. Situasi itu akan tergambarkan dengan statement itu," katanya.
PMI Belum Sesuai Target Pemerintah
Dilihat dari perkembangan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur dan indeks keyakinan konsumen. Tauhid mengindikasikan PMI sudah mulai bergerak di angka 50 persen. Kendati begitu, angka tersebut belum memenuhi target yang diinginkan pemerintah, yang artinya belum sepenuhnya normal.
"Ini tentu akan menjadi tanda. Jadi memang untuk full tahun ini kita memproyeksikan 3 persen pertumbuhannya, karena persoalan dari covid-1 itu sendiri," kata Tauhid.
Apalagi vaksin baru tersalurkan sebanyak 1 juta botol vaksin. Meskipun sekarang distribusi vaksin dan proses vaksinasi sedang dilakukan, menurut Tauhid hal itu masih belum berpengaruh dalam menangani pandemi covid-19.
"Sekarang sudah diedarkan vaksinnya tapi tidak berpengaruh, terlihat dari jumlah kasus masih lebih tinggi. Saya kira sampai akhir tahun 2021 masih menjadi kendala kita dalam distribusi vaksin bahwa dari sisi ekonomi potensi pemulihan ekonominya tidak akan maksimal tahun ini," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)