Kedai Jenderal Kopi Nusantara, Langkah Budi Waseso Hilangkan Ganja di Aceh
Budi menceritakan kilas baliknya menciptakan produk kopi buatannya tersebut. Dia mengatakan, Jenderal Kopi Nusantara Buwas tercipta lantaran ketidaksengajaan dirinya kala menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso meresmikan kedai Jenderal Kopi Nusantara Buwas di Kantor Bulog, Jakarta. Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto.
Pada sambutannya, Budi menceritakan kilas baliknya menciptakan produk kopi buatannya tersebut. Dia mengatakan, Jenderal Kopi Nusantara Buwas tercipta lantaran ketidaksengajaan dirinya kala menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).
-
Bagaimana ular sowo kopi berburu mangsanya? Ular sowo kopi merupakan ular tidak berbisa. Mereka cenderung mengandalkan gigitan dan lilitannya untuk berburu mangsa.
-
Di mana Kopi Bowongso dibudidayakan? Para petani itu membudidayakan Kopi Bowongso di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian 1.600-2.000 mdpl.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Mengapa Kopi Flores Bajawa begitu istimewa? Kopi Bajawa adalah kopi khas Indonesia dari Flores, Nusa Tenggara Timur, yang ditanam di ketinggian 1.000-1.550 meter.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
"Begitu berhadapan dengan petani ganja di Aceh saya nyerah, karena tidak mungkin saya melakukan petani sama seperti bandar. Akhirnya saya belajar ke Kolombia. Di situlah saya mulai mendapat pencerahan gimana cara menggantikan ganja sebagai narkotika dengan kopi," tuturnya di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Rabu (19/2).
Menurutnya, produk ganja asal Aceh merupakan yang nomor satu di dunia. Kendati demikian, Buwas ingin memproduksi tanaman yang juga bagus ditumbuh kembangkan di dataran tinggi, yakni biji kopi.
"Saya mau buat alternative development. Jangan ganja, karena kurang bermanfaat. Saya belajar ke Kolombia, dan mengetahui kopi ternyata bagus di ketinggian 1.200-1.400 meter. Hasilnya pun baik dan berkualitas," ungkapnya.
Ekspor Hingga ke Eropa
Berbekal pengalaman tersebut, Budi beritikad ingin menghilangkan ganja di Aceh dan menggantikannya dengan kopi. Tak sia-sia, dia berhasil mengekspor kopi hingga eropa, dan penikmat di sana pun mengapresiasi buah kerjanya.
"Saya kemudian belajar kopi otodidak. Ternyata saya berhasil membuat kopi yang baik dan enak. Sambutan Eropa ternyata luar biasa," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)