KEIN Soroti Defisit Neraca Perdagangan yang Melebar
Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta menilai defisit neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 sebesar USD 2,50 miliar harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, lantaran menjadi terbesar dibandingkan tahun-tahun lalu.
Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN), Arif Budimanta menilai defisit neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 sebesar USD 2,50 miliar harus menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, lantaran menjadi terbesar dibandingkan tahun-tahun lalu.
"Apa yang sebabkan defisit di April capai USD 2,50 miliar ini merupakan defisit terdalam dalam jangka waktu 6 tahun terakhir," kata Arif dalam acara pres briefing, di Jakarta, Jumat (17/5).
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kenapa Kemnaker mengadakan kompetisi KKIN? Pelaksaan KKIN bertujuan untuk memotivasi instruktur-instruktur di Indonesia dalam meningkatkan kompetensinya.
-
Apa yang dimaksud dengan kesepian? Kesepian adalah perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak terhubung dengan orang lain.
Arif mengatakan dengan memburuknya posisi neraca perdagangan Indonesia otomatis akan berimbas pada terkoreksinya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di mana, dalam asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 pertumbuhan ekonomi Indonesia ditargetkan mencapai sebesar 5,3 persen.
"Di tahun 2019 kita akan tumbuh 5,3 persen dari asumsi makro APBN 2019. Maka target nilai ekspor kita harus minimal capai Rp 3.408 triliun," katanya.
Oleh karenanya, kata dia, untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi RI harus ada tindak lanjut dalam upaya pengendalian terhadap defisit neraca perdagangan. Paling tidak pemerintah dapat melakukan refleksi dari arah kebijakan moneter, fiskal hingga kepada sektor riil.
Dia menambahkan dalam upaya pengendalian defisit neraca perdagangan dapat dilakukan juga dengan mendorong ekspor dan menahan laju impor. Untuk mendorong ekspor, bisa dilakukan dengan meningkatkan volume perdagangan atau mengubah harga relatif komoditas ekspor.
Arif menyebut salah satu yang bisa dilakukan untuk mendorong volume perdagangan dapat dilakukan dengan mendiversifikasi ekspor selain komoditas utama. Sebab selama ini, Indonesia masih bergantung dan mengandalkan CPO beserta produk turunannya untuk ekspor.
"Kalau kita bergantung kepada CPO saja maka harga komoditinya akan turun. Secara agregat harga komoditas migas itu April 2018 ke april 2019 turun 21 persen secara agregat, secara keseluruhan. Volume meningkat, tapi harga turun," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah akan menerapkan sistem industrialisasi substitusi impor untuk meningkatkan neraca perdagangan. Di mana pemerintah mengganti barang impor dengan barang produksi dalam negeri.
Dia menjelaskan, pelaku industri harus lebih cermat mengenai identifikasi barang apa yang bakal diekspor. Mengingat, Indonesia tidak bisa lagi mengekspor barang ke luar negeri tanpa perhitungan yang cermat.
"Kalau mau ekspor kelihatannya kita harus lebih cermat, apa barangnya. Itu sudah harus diidentifikasi dengan baik. kalau hanya dicoba-coba dalam situasi seperti ini, itu tidak benar," kata Darmin di Jakarta.
Baca juga:
Defisit Terbesar Neraca Perdagangan Akibat Impor Premium dan Pertamax untuk Lebaran
Pemerintah Siapkan Strategi Tingkatkan Neraca Perdagangan
Darmin Soal Defisit Neraca Perdagangan April Terbesar Dalam Sejarah:Tak Perlu Pesimis
Sri Mulyani Dalami Penyebab Defisit Neraca Perdagangan April 2019
Neraca Perdagangan April 2019 Defisit USD 2,5 Miliar, Terbesar Sejak 2013
Triwulan I-2019, Neraca Pembayaran RI Surplus USD 2,4 Miliar