Kekayaan Sederet Miliarder Asal Rusia Anjlok Akibat Ketegangan di Eropa Timur
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak awal bulan ini membuat Kekayaan miliarder di Rusia anjlok hingga USD32 miliar atau setara Rp459,4 triliun di tahun ini. Penurunan kekayaan ini terjadi menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan sanksi terhadap bank dan elit R
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung sejak awal bulan ini membuat Kekayaan miliarder di Rusia anjlok hingga USD32 miliar atau setara Rp459,4 triliun di tahun ini. Penurunan kekayaan ini terjadi menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang mengeluarkan sanksi terhadap bank dan elit Rusia terkait invasi di Ukraina.
Dilansir dari Aljazeera, Bloomberg Billionaires Index mengungkapkan bahwa Gennady Timchenko, berada di posisi teratas sebagai miliarder Rusia yang melihat penurunan kekayaan, dengan hampir sepertiga kekayaannya anjlok tahun ini.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Kekayaan putra seorang perwira militer Soviet sekaligus teman Presiden Rusia Vladimir Putin, yakni Timchenko, kini menurun dan tercatat hanya sekitar USD16 miliar. Timchenko mengumpulkan sebagian besar kekayaannya berasal dari saham di produsen gas Rusia Novatek.
Adapun pemegang saham Novatek lainnya, yakni Leonid Mikhelson, yang juga melihat penurunan kekayaan. Kekayaan Leonid Mikhelson telah anjlok USD 6,2 miliar tahun ini.
Adapun pimpinan Lukoil, Vagit Alekperov, yang kekayaannya juga menurun sekitar USD 3,5 miliar pada periode yang sama karena saham perusahaan energi itu telah turun hampir 17 persen.
Selain AS, Inggris juga memberlakukan sanksi pada lima bank dan tiga miliarder Rusia, termasuk Timchenko. Dalam daftar sanksi Inggris, terdapat pemilik perusahaan pipa gas Rusia Stroygazmontazh, Boris Rotenberg, dan keponakannya Igor Rotenberg.
23 miliarder di Rusia saat ini memiliki kekayaan bersih sebesar USD 343 miliar atau Rp 4,9 kuadriliun. Jumlah itu turun dari USD 375 miliar pada akhir tahun. Pasar merosot lebih lanjut pekan ini setelah Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina, yang menyebabkan Jerman menghentikan proyek energi dengan Rusia.
Operasi Militer Rusia di Ukraina
Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Kamis (24/2) mengumumkan operasi militer di Ukraina, mengklaim ditujukan untuk melindungi warga sipil.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, seperti dilansir Al Arabiya, Putin mengatakan tindakan itu muncul sebagai respons atas ancaman yang datang dari Ukraina. Dia mengatakan, Rusia tidak punya tujuan untuk menduduki Ukraina. Putin mengatakan tanggung jawab atas pertumpahan darah terletak pada "rezim" Ukraina.
Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya untuk menghalangi tindakan Rusia akan menimbulkan "konsekuensi yang tidak pernah mereka saksikan."
Dia menuding AS dan sekutunya mengabaikan permintaan Rusia untuk menghentikan Ukraina bergabung dengan NATO dan memberikan Moskow jaminan keamanan. Putin mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan "demiliterisasi" Ukraina.
Putin menambahkan, semua prajurit Ukraina yang meletakkan senjatanya dapay meninggalkan zona pertempuran dengan aman.
Belum ada tanggapan dari Gedung Putih terkait pidato Putin ini, tapi pejabat AS telah berulang kali berjanji untuk menjatuhkan berbagai sanksi pada perekonomian Rusia dan sekutu Putin sebagai balasan atas invasi lebih jauh terhadap Ukraina.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)