Kelangkaan Solar Bersubsidi Bisa Picu Kenaikan Harga Sembako
Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai kelangkaan solar bersubsidi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir berpotensi menghambat distribusi barang maupun sembako. Sehingga, akan menyulut kenaikan harga bahan pangan yang saat ini sudah mahal.
Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai kelangkaan solar bersubsidi di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa waktu terakhir berpotensi menghambat distribusi barang maupun sembako. Sehingga, akan menyulut kenaikan harga bahan pangan yang saat ini sudah mahal.
"Terhambatnya distribusi tersebut berpotensi makin menyulut kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang sebelumnya sudah mengalami kenaikkan signifikan," ujarnya kepada Merdeka.com, Jakarta, Rabu (30/3).
-
Kapan Pertamina Patra Niaga menjalankan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu. Sepanjang tahun 2023, hampir 14 juta KL transaksi Solar sudah tercatat secara digital.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Siapa yang akan menentukan kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi? Rencananya, kriteria pengguna BBM Pertalite dan Solar Subsidi akan ditentukan berdasarkan Cubicle Centimeter (CC).
-
Dimana Subsidi Tepat JBT Solar diuji coba? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Kapan Pertamina menyesuaikan harga BBM? PT Pertamina (Persero) kembali menyesuaikan harga BBM nonsubsidi per 1 November 2023.
Fahmy menduga, permasalahan kelangkaan solar bersubsidi dalam beberapa waktu terakhir ini diakibatkan oleh pengurangan stok yang dilakukan PT Pertamina Patra Niaga (PPN). Hal ini untuk menekan subsidi akibat kian mahal minyak dunia.
"Ada kecenderungan terjadinya kelangkaan Solar Bersubsidi bersamaan dengan meroketnya harga minyak dunia. Faktor kebetulan ini semakin menguatkan indikasi bahwa, ada strategi Pertamina mengurangi pasokan untuk menekan kerugian akibat biaya produksi semakin membengkak di tengah mahalnya harga minyak dunia," ujarnya.
Menurutnya, dugaan tersebut diperkuat dengan pernyataan Pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting yang mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan solar bersubsidi di tengah mahalnya harga minyak dunia.
"Indikasi ini makin menguat dengan pernyataan Ginting yang mengimbau masyarakat untuk lebih hemat menggunakan Solar Subsidi karena harga minyak dunia saat ini sangat mahal," bebernya.
Untuk mencegah kenaikkan harga-harga kebutuhan pokok akibat tersumbatnya distribusi, Pemerintah melalui BPH Migas diminta memperkuat pengawasan terhadap Pertamina dalam penyaluran Solar Subsisdi. Dengan demikian, persoalan kelangkaan dapat segera dihentikan dalam waktu dekat ini.
"Pasalnya, pengguna Solar Subsidi selain Nelayan, juga truk pengangkut barang untuk distribusi kebutuhan bahan-pokok," tutupnya.
Baca juga:
Fakta-Fakta Solar Langka, Subsidi Besar Hingga Praktik Kecurangan
Kuota Solar Subsidi Diusul Ditambah 2 Juta Kiloliter
Stok Cuma 20 Hari, Pertamina Minta Tambah Kuota Solar Subsidi
Dirut Pertamina: Lebih Mahal dari Harga Jual, Subsidi Solar Capai Rp7.800 per Liter
BPH Migas Beberkan Ragam Praktik Kecurangan Penyebab Solar Langka
Pertamina Jamin Stok Solar Bersubsidi Cukup untuk 20 Hari