Kelompok Penyandang Disabilitas Masih Kesulitan Akses Layanan Keuangan, Bagaimana Solusinya?
Data dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening.
Survei Ekonomi Nasional tahun 2020 mencatat terdapat sekitar 28,05 juta penduduk penyandang disabilitas di Indonesia atau setara 10,38 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) terbaru dari OJK yang dipublikasikan per Agustus 2024 mencatat bahwa, indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
- Dapat Bantuan Kaki Palsu, Disabilitas Asal Jakut: Akhirnya Bisa Kerja dan Menghidupi Keluarga Lagi
- OJK Ungkap Banyak Penyandang Difabel Sulit Buka Rekening Bank, Kartu Kredit hingga Asuransi
- Mutakhirkan Data Pemilih, KPU DKI Jakarta Libatkan Kelompok Disabilitas
- Membedah Aturan ODGJ Bisa Ikut Mencoblos di Pemilu 2024
Meski indeks literasi dan inklusi keuangan meningkat dibandingkan periode sebelumnya, layanan keuangan masih sulit diakses oleh sebagian masyarakat, khususnya kelompok disabilitas.
Data dari OJK menyebutkan, baru 22 persen kelompok disabilitas yang memiliki akses keuangan atau yang memiliki rekening, sedangkan 78 persen belum tersentuh akses keuangan. Bahkan, 55,3 persen kelompok disabilitas belum mendapatkan literasi keuangan secara maksimal.
Berkaca dari hal tersebut, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) berkolaborasi dengan KONEKIN, sebuah platform sosial yang mendorong ekosistem inklusif di Indonesia, dalam mengadakan Pelatihan Literasi Keuangan Inklusif bagi sekitar 650 penyandang disabilitas.
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan pendidikan literasi keuangan kepada penyandang disabilitas dengan menghadirkan kegiatan yang inklusif, memiliki aksesibilitas, dan merangkul keberagaman.
"Kami siap mewujudkan masyarakat yang berdaya, mampu mengelola keuangannya, dan memiliki kehidupan sejahtera dengan ketahanan finansial yang kuat bagi setiap lapisan masyarakat, termasuk teman-teman kita yang menyandang disabilitas," ujarnya di Jakarta, Jumat (4/10).
Selain itu, kegiatan kolaborasi yang digelar 28 September 2024 tersebut juga sebagai upaya mendukung program OJK yang terangkum dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia tahun 2021-2025.
Yakni, penyandang disabilitas termasuk dalam sasaran prioritas edukasi keuangan, serta sejalan dengan POJK Nomor 22 Tahun 2023 tentang Pelindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan dan POJK Nomor 3 Tahun 2023 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi Konsumen dan Masyarakat.
Komitmen Berkelanjutan
Sebagai perusahaan asuransi di Indonesia yang memiliki komitmen keberlanjutan untuk berkontribusi dalam mewujudkan perlindungan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia yang kuat secara finansial, Prudential Indonesia senantiasa berupaya dalam menanamkan pemahaman finasial yang tepat bagi masyarakat khususnya keluarga Indonesia, sehingga semua masyarakat termasuk masyarakat disabilitas memiliki kemampuan yang sama untuk berdaya, mengelola keuangannya dengan bijak, dan meraih masa depan mereka dan keluarganya.
Inisiatif program dari Prudential Indonesia ini pun turut meraih dukungan dari OJK.
"Kami mengapresiasi inisiatif yang diadakan oleh Prudential Indonesia yang telah secara konsisten dan proaktif menjadi mitra OJK dalam meningkatkan literasi keuangan di Indonesia, termasuk bagi kelompok disabilitas," kata Analis Senior Deputi Direktur Perencanaan, Pengembangan, Evaluasi Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Anugrah Sutejo.
Dia menambahkan bahwa OJK berharap kolaborasi positif dan komitmen ini bisa berkelanjutan hingga semakin banyak masyarakat yang melek keuangan dan tidak ada yang tertinggal, termasuk kelompok yang paling rentan.