Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Lantai 3A terlihat sangat sepi karena beberapa toko yang sudah tutup dibandingkan LG yang masih ramai dengan toko yang masih buka.
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki melakukan sidak ke Pasar Tanah Abang Blok A, pada hari ini, Selasa (19/9). Sidak dilakukan untuk melihat langsung kondisi pasar yang saat ini menjadi sorotan lantaran sepi pembeli.
Menurut pantauan Merdeka.com, Menteri Teten sampai di lokasi pada pukul 11.09 WIB dan langsung mengunjungi lantai LG.
Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli. Mulai dari pedagang pakaian baju anak, pakaian wanita, pakaian muslim hingga pakaian dalam.
Teten pun mendengarkan keluhan-keluhan pedagang, sejumlah pedagang mengatakan bahwa pemasukan dalam penjualan beberapa akhir ini terus menurun.
"Penjualan sudah nggak laris lagi pak," kata salah satu pedagang Tanah Abang Blok A.
Dalam pengamatan merdeka.com, saat Teten mengunjungi para pedagang kondisi di lantai LG sempat riuh karena mereka meminta kepada Menteri Koperasi itu untuk mengunjungi toko mereka.
Setelah selesai berkeliling di lantai LG, Teten pun melanjutkan peninjaun ke toko lainnya yakni di lantai 3A. Namun kondisi di lantai LG dan 3A sangat berbeda.
Lantai 3A terlihat sangat sepi karena beberapa toko yang sudah tutup dibandingkan LG yang masih ramai dengan toko yang masih buka.
Sebagian pedagang mengaku bahwa penjualan mereka menurun setelah hari Raya Idul Fitri 2023 kemarin.
"Setelah Lebaran kemarin itu menurun," kata salah satu pedagang.
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menyebut omzet pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat anjlok menjadi Rp 9 juta per hari dari sebelumnya Rp40 juta. Hal ini dia kemukakan saat menggelar rapat bersama Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan pada Senin (4/9).
"Kalau kita lihat hari ini, (misalnya) Tanah Abang, ITC, Roxy, dan lain sebagainya sepi, Pak. Kemarin kami ke Tanah Abang mengkroscek yang ada di berita ternyata betul, Pak. Pendapatan mereka yang biasanya setiap hari omzet Rp40 juta sekarang hanya tinggal Rp9 juta sehari, tragis sekali," kata Mufti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (6/9).
Menurut Mufti, salah satu faktor sepinya pasar fisik adalah adanya e-commerce dan social commerce, seperti aplikasi Tiktok.
Dia menyebut adanya social commerce saat ini memungkinkan produk UMKM Indonesia dapat diproduksi secara massal di China melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI).
"Jadi, mereka punya semacam AI (Artificial Intelligence) dan kemudian mereka mengirim orang, mengecek tempat produksi dan kemudian belum seminggu barang yang di-launching itu sudah diproduksi di China dan sudah ada di negara kita, Pak," ungkapnya.