Kembali Digelar, Bali & Beyond Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp8,1 Triliun
Target itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
Target itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
-
Siapa saja narasumber yang hadir dalam MA Goes To Campus Bali? Mulai Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana Prof. Dr. Putu Gede Arya Sumerta Yasa, S.H., M.Hum, dan Ketua Pengadilan Negeri Denpasar Bapak I Nyoman Wiguna, S.H., M.H.
-
Apa yang diresmikan oleh Etihad Airways di Bali? Pendaratan ini menandai peluncuran layanan reguler antara Abu Dhabi dengan Bali.
-
Apa yang dilakukan Nia Ramadhani di Bali? Baru-baru ini, Nia Ramadhani melakukan perjalanan ke Bali untuk mengikuti acara half marathon di sebuah resor mewah.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Pertamina Patra Niaga terus mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang dicanangkan Pemerintah dibidang Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH). Komitmen mendukung PSN ini diwujudkan dengan dilakukannya Head of Agreement (HOA) bersama Pelindo terkait fasilitas penerimaan BBM dan Avtur di Benoa, Bali.
-
Apa ciri khas dari Kebaya Bali? Ciri khas kebaya ini adalah potongannya yang pas badan, menonjolkan lekuk tubuh. Kebaya dibuat dari kain yang tipis menerawang seperti brokat atau katun lembut dengan aksen bordir. Bawahannya berupa kain sarung motif Bali yang disebut kamen.
-
Apa yang dilakukan Pertamina Patra Niaga untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub (BMTH)? Dalam rangka mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan melakukan pengisian bahan bakar untuk kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali (1/1).
Kembali Digelar, Bali & Beyond Travel Fair 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp8,1 Triliun
Event tahunan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) bakal kembali diselenggarakan pada 12-14 Juni 2024. Gelaran ke-10 ini diharapkan akan menghasilkan transaksi hingga Rp 8,1 triliun.
Target itu ditentukan berdasarkan pencapaian dari tahun-tahun sebelumnya.
“Pada tahun 2023 transaksi mencapai Rp 6,7 triliun, menunjukkan peningkatan sebesar 29,7 persen dibandingkan dengan Rp 5,2 triliun yang dihasilkan pada tahun 2022,” kata I Putu Winastra, ketua komite BBTF 2024 sekaligus ketua ASITA Bali dalam konferensi pers Kamis (21/3).
BBTF juga menargetkan kehadiran 400 buyers dari 51 negara untuk bertemu dengan 250 sellers dari seluruh Indonesia. Pihaknya telah membuka pendaftaran secara online dan hingga hari ini kami telah menerima 125 sellers dari 7 provinsi. Yakni, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bangka Belitung, Jawa Tengah, Yogyakarta, DKI Jakarta, dan Bali.
- Malaysia Target Akhir Tahun 2024 Kunjungan Wisatawan Indonesia Tembus 4,2 Juta Orang
- Pungutan Turis Asing Masuk Bali Diprediksi Capai Rp250 Miliar Sepanjang 2025
- Dibuka Pj Gubernur Mahendra Jaya, Transaksi Travex BBTF Ditarget Capai Rp7,61 Triliun
- Pameran Perdagangan Trade Expo Indonesia ke-39 Digelar Oktober 2024, Target Transaksi Tembus USD 15 Miliar
Kemudian sudah ada 190 buyers dari dalam dan luar negeri yang telah mendaftar yakni 39 Negara diantara yaitu dari Indonesia, India, Spain, Belgium, Turkey, UAE, South Africa, Nigeria, Germany, Italy, UK, France, Australia, China, Japan, Netherlands, Canada, USA, Singapore, South Korea, dan lain-lain.
Kepercayaan para pelaku pasar utama terhadap penyelenggaraan BBTF juga ditunjukkan dengan kehadiran operator hotel ternama seperti Marriott International group, Archipelago International group, Accor.
Lalu, Ubud Hotel Association (UHA), Swiss-Belhotel International, Melia Hotel International, Hotel Indonesia Group, Louvre Hotels Group, Kempinski Hotels Chain, dan masih banyak lagi perusahaan-perusahaan terkemuka dan asosiasi sebagai seller.
Tahun ini beberapa industri baru yang terintegrasi dari BUMN seperti Bali International Hospital akan bergabung dengan BBTF - juga pertama kali seperti Pemerintah Kota Surakarta, lalu juga F&B Operator seperti Taurus Gemilang,
Selanjutnya, Beach Club seperti Potato Head, Canna Bali, dan peserta pameran Indonesia yang menarik lainnya yang sebagian besar merupakan repeater seller dari BBTF di tahun sebelumnya - baik dari Pemerintahan maupun industri.
BBTF tahun ini memilih tema “Exploring & Experiencing Sense of Indonesia’s beauty”.Tema ini untuk merespons tantangan era ini yang ditandai dengan meningkatnya kesadaran budaya, pariwisata berkualitas, kepedulian terhadap lingkungan, dan keinginan untuk melakukan perjalanan yang bertanggung jawab.
“Kita juga akan mengadakan talkshow Tourism Seminar dengan judul: “Indonesia - Embracing Technology, Preserving Heritage” sebagai upaya merespon arahan pemerintah untuk fokus tidak lagi hanya pada pencapaian jumlah turis, namun ‘quality of spending' wisatawan, sustainable environment, serta wellness and gastronomy,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali IB Agung Partha Adnyana menyatakan, event BBTF diperlukan untuk memastikan kembali pariwisata bali setelah terhempas oleh masa pandemi. “Masih ada sekitar 20 persen pelaku industri pariwisata yang belum bisa bangkit setelah pandemi,” jelasnya.
Selain itu, Bali pun menghadapi persaingan yang makin ketat dengan destinasi lain di dunia yang juga terus mempromosikan dirinya. Karena itu, dia berharap event BBTF tidak hanya didukung oleh kalangan industri pariwisata, tapi juga oleh pemerintah dan pihak-pihak lain.