Kembangkan Bisnis, Pos Indonesia Siap Rambah Industri Digital
PT Pos Indonesia (Persero) belum lama ini sempat diguncang isu bangkrut. Kabar itu lantas dibantah oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang menyatakan keuangan perseroan masih terbilang sehat dan tengah melakukan transformasi.
PT Pos Indonesia (Persero) belum lama ini sempat diguncang isu bangkrut. Kabar itu lantas dibantah oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang menyatakan keuangan perseroan masih terbilang sehat dan tengah melakukan transformasi.
Tak hanya itu, Pos Indonesia juga kini sedang mempersiapkan strategi untuk masuk ke ranah industri digital guna lebih mengembangkan sisi bisnis perusahaan.
-
Siapa yang mendorong literasi digital di Indonesia? Wakil Ketua Komisi I DPR-RI Teuku Riefky Harsya menekankan pentingnya literasi digital untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dalam menggunakan internet.
-
Apa itu iklan digital? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Bagaimana PLN mendemonstrasikan transformasi digitalnya? Transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa PLN menjadi perusahaan yang memiliki customer experience yang diakui di kancah global. "Lewat transformasi digital, PLN mengubah proses bisnis menjadi lebih ringkas, sederhana dan transparan. Terdapat 13 transformasi digital yang telah dilakukan PLN secara end to end dari hulu hingga ke hilir,” tegas Darmawan.
-
Kapan BRI memulai transformasi digitalnya? BRI telah mengupayakan transformasi digital yang berkelanjutan sejak 3-4 tahun terakhir.
-
Apa tujuan dari acara Indonesia Berdaulat Digital (IBD)? Acara Indonesia Berdaulat Digital (IBD) bertujuan untuk memajukan diskursus dan komitmen pemerintah, industri dan masyarakat Indonesia dalam memperkuat ekosistem internet Indonesia.
-
Aplikasi apa yang digunakan untuk melakukan penguntitan digital? Stalkerware biasanya menyamar sebagai aplikasi anti-pencurian atau kontrol orang tua (parental control) yang sah di ponsel cerdas, tablet, dan komputer.
"Ya era ke depan digitalisasi. Kalau layanan keuangannya ya pengembangannnya digitalisasi untuk financial service yang kita punya," ungkap Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Ihwan Sutardiyanta saat ditemui di Jakarta, Rabu (24/7/2019).
Selain itu, Ihwan menambahkan, pihaknya juga bakal terus mengembangkan bisnis pengiriman barang yang ia percaya masih berpotensi untuk terus tumbuh jika dikolaborasikan dengan digitalisasi.
"Misalnya kurir dan logistik yang sedang tumbuh adalah seperti industri e-commerce. Maka kita siapkan pick up service, track and tracenya bagus, content delivery harus oke," tuturnya.
"Financial service tentunya orang ke depan makin malas ke kantor pos. Kita harapkan layanan (pengiriman barang) masih ada tapi kita lanjutkan digital," dia menambahkan.
Ihwan lantas coba membuka kemungkinan, jika Pos Indonesia ke depan bisa melebarkan saya bisnisnya dengan membuat semacam platform e-commerce.
"Platform e-commerce sifatnya kita siapkan bermain di kurir. Nanti kita siapkan kurir yang fit sama kebutuhan e-commerce. Kita bangun fullfillment centre, kita siapkan pick upper, dan kita siapkan teknologi yang punya agility tinggi," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Genjot Penggunaan Meterai Asli, Pos Indonesia Gelar Acara Penghargaan
Pulihkan Kinerja Keuangan, PT Pos Indonesia Diminta Transformasi Bisnis
Saran Apindo Cegah Pos Indonesia Bangkrut
PT Pos Indonesia Bantah Bangkrut, Ini Faktanya
Wawancara Khusus Dirut Pos Indonesia: Tak Ada Pos di Dunia Maju Tanpa Dukungan Negara
Wawancara Dirut Pos Indonesia: Transformasi Pak Pos di Era Digital