Kemendag mulai waspadai kenaikan harga cabai keriting
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widjayanti mengatakan, saat ini rata-rata harga pangan memang mengalami penurunan, termasuk ayam dan telur yang sempat melonjak. Tetapi, harga cabai merah keriting disebut justru cenderung naik.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai lonjakan harga cabai merah keriting. Sebab selama ini tren harga komoditas tersebut terus mengalami kenaikan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Tjahja Widjayanti mengatakan, saat ini rata-rata harga pangan memang mengalami penurunan, termasuk ayam dan telur yang sempat melonjak. Tetapi, harga cabai merah keriting disebut justru cenderung naik.
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Bagaimana Kemendag memantau stabilitas harga cabai? Mendag mengaku pagi ini telah melakukan kunjungan ke Pasar Palmerah Jakarta Pusat untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok. Rata-rata harga cabai sudah di kisaran Rp 70.000 per kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
"Dan dari data kami, saat ini memang harga pangan pokok rata-rata semua menurun, kecuali cabai merah keriting. Itu mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena di atas 5 persen," ujar dia dalam Seminar Nasional Menelaah Model Konsumsi Pangan Indonesia Masa Depan di Jakarta, Rabu (8/8).
Menurut dia, hal ini yang tengah diantisipasi oleh Kemendag. Namun, langkah antisipasi ini juga harus dibarengi dengan kepastian soal produksi di sisi hulunya.
"Dan ini juga yang membuat kami harus melakukan antisipasi. Tetapi kalau masalahnya ada di suplai, kami tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi kalau jalur distribusi mungkin bisa kami lakukan beberapa antisipasi," kata dia.
Tjahja mengungkapkan, biasanya, jika produksinya tengah surplus, para petani selalu meminta Kemendag untuk membantu menjual cabainya. Namun saat ini belum ada yang meminta bantuan. Ini menandakan jika produksi di sisi hulu tengah menurun.
"Beberapa petani cabai di daerah, kalau mereka kelebihan produksi mereka menghubungi kami untuk minta dipasarkan. Tetapi sampai saat ini (tidak) dan ini menjadi pembuktian kalau suplai dari hulunya kurang," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pengusaha makanan-minuman bakal naikkan harga produk, ini pemicunya
Peternak ayam keluhkan biaya produksi naik akibat pelarangan antibiotik pada pakan
5 Cerita fantastis Mentan Amran soal terwujudnya swasembada pangan di era Jokowi
Menko Darmin yakinkan kenaikan harga telur dan daging ayam mereda dalam 2 bulan
BPS catat masih ada kenaikan harga beras sepanjang Juli 2018
BPS: Inflasi Juli 0,28 persen dipicu telur, daging ayam dan harga bensin