Kemendag musnahkan 60.000 lampu buatan China
Ribuan produk buatan China tersebut tak berstandar nasional Indonesia (SNI).
Sebanyak 60.050 piece lampu dan 79 pompa air tidak ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) dimusnahkan Kementerian Perdagangan. Ribuan barang tersebut berasal dari China.
Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen (SPK) Kementerian Perdagangan Widodo mengatakan pompa air listrik Lakoni yang dimusnahkan memiliki tipe SP-127 (seri produksi 4000001 s/d 4059999). Sementara lampu swa-ballast merek Citylamp menunjukkan ketidaksesuaian persyaratan SNI yang diberlakukan wajib, yaitu SNI 04-6504-2001.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi eksportir Indonesia di pameran EIM? “Kemendag memfasilitasi puluhan eksportir Indonesia untuk memamerkan produk-produk potensial melalui pameran EIM agar pangsa pasar produk Indonesia di negara Meksiko semakin luas,” tambahnya.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
-
Di mana Kemendag menjajaki peluang pasar minyak goreng Indonesia? Hal ini disampaikan Atdag Kairo M. Syahran Bhakti S saat mengunjungi perusahaan ekspor dan impor El Tawheed di Fayoum, Mesir, Rabu (3/1) bersama delegasi Kedutaan Besar RI (KBRI) Kairo.
-
Bagaimana Kemendag melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor? Sebaliknya, Kementerian Perdagangan akan menggunakan otoritas yang dimiliki untuk melindungi industri dalam negeri dari serbuan barang impor. Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Bagaimana Kemendag menggenjot potensi pasar minyak goreng Indonesia di Timur Tengah? "Kunjungan lapangan (field visit) ke perusahaanekspor dan impor El Tawheedmerupakan bentukkomitmen pemerintah untuk menggenjot potensi pasar pengemasan minyak goreng Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
"Produk-produk ini hasil dari penarikan barang di peredaran. Untuk yang 79 pompa air ini kalau terpasang akan meledak dan menyebabkan kebakaran. Kerugian bisa miliaran rupiah," jelas Widodo kepada wartawan di Kemendag, Jakarta Pusat, Kamis (29/10).
Pemusnahan lampu dilakukan dengan cara digilas oleh sebuah truk besar. Sedangkan, pompa air dimusnahkan dengan cara dibakar.
"Saat ini lampu dan pompa tersebut telah ditarik dari peredaran. Selanjutnya, pelaku usaha dengan kesadaran sendiri meminta kepada pemerintah untuk melakukan pemusnahan terhadap produk tersebut," tutur Widodo.
Widodo mengklaim pemusnahan ini dilakukan untuk melindungi konsumen dalam negeri akan terjadinya kerugian keamanan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan (K3L). Dia juga meminta kepada pelaku usaha untuk mempunyai kesadaran menarik serta memusnahkan produk yang tidak sesuai ketentuan.
"Saya harap langkah pelaku usaha memusnahkan barangnya yang tidak sesuai SNI ini akan lebih mengharumkan nama perusahaannya, karena berdedikasi dan bertanggungjawab. Sekaligus menjadi contoh bagi pelaku usaha lainnya," tandas Widodo.
Untuk diketahui, penemuan produk yang tidak sesuai dengan ketentuan itu merupakan hasil kerja sama dengan Dinas Perindag Provinsi Riau, Provinsi Kepulauan Riau, dan Kota Batam yang melakukan pengawasan terhadap barang beredar secara berkesinambungan, sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
Baca juga:
Kemendag temukan 3 kontainer tekstil diduga produk impor ilegal
Punya sertifikat produk, Kemendag minta pengecer jangan takut razia
Tak punya target ekspor, Mendag Lembong ikuti proyeksi Bappenas
Presiden Jokowi minta Mendag tak abaikan potensi pasar negara kecil
Mendag Lembong: Terima kasih eksportir telah jadi pahlawan devisa