Kemenhub serahkan pengelolaan bandara Belitung pada AP II
Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA), dalam hal ini akan memfasilitasi PT AP II untuk mendukung pengembangan sejumlah bandara yang dikelolanya. Ini termasuk untuk Bandara Internasional H. AS. Hanandjoeddin. AP II selaku operator akan memperluas bandara tersebut dengan menambah landasan pacu (runway).
PT Angkasa Pura II (Persero) pada hari ini menandatangani perjanjian Rencana Kerja Sama Pengalihan Pengelolaan Bandar Udara Internasional H. AS. Hanandjoeddin di Belitung. Sebelumnya, Bandar Udara itu dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Kenapa ini menjadi penting, karena ini sesuai instruksi dari Kementerian BUMN dan Menteri Perhubungan. Semoga tiga bandara ini (Bandara Fatmawati Soekarno, Tjilik Riwut, dan Hanandjoeddin) bisa diselesaikan pada akhir 2018," tutur Direktur Utama AP II, Muhammad Awaludin, di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (21/9).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Apa yang unik dari gang permukiman padat penduduk di Bandung ini? Walaupun berukuran hanya selebar badan, kondisi gang padat penduduk di Kota Bandung ini amat bersih dan rapi
-
Di mana asal muasal pelat nomor D di Bandung? Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pelat nomor D berasal dari tim pasukan Inggris berkode huruf D yang pernah menguasai daerah ibu kota Priangan.
-
Di mana Taman Balai Kota Bandung terletak? Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
-
Apa yang bisa dinikmati di Bandung? Bandung menawarkan banyak sekali pilihan untuk menjelajahi dan menikmati keajaiban alam bebas. Wisata Bandung ini bisa jadi destinasi liburan.
Dia menambahkan, Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA), dalam hal ini akan memfasilitasi PT AP II untuk mendukung pengembangan sejumlah bandara yang dikelolanya. Ini termasuk untuk Bandara Internasional H. AS. Hanandjoeddin.
"Kami sudah MoU dengan PINA bahwa PINA sekaligus sebagai institusi percepatan proyek siap masuk dalam pembiayaan support. PINA harapannya bisa carikan kita alternatif pembiayaan atau paket konstruksi," ujarnya.
Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Praminto Hadi, mengatakan MoU ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan kinerja bandara di Indonesia. Termasuk diantaranya memperbanyak rute-rute penerbangan.
"Saya yakin alih kelola ini akan diikuti dengan modernisasi bandara karena persoalan customer satisfaction itu merupakan hal penting bagi AP II," ungkapnya.
Sementara itu, Praminto menjelaskan, dengan rencana pengelolaan Bandara Hanandjoeddin oleh AP II itu akan membawa banyak manfaat. Salah satunya dalam hal pengoperasian.
"Ini challenge untuk teman-teman agar dapat mengelola bandara secara agresif. Ini juga akan menambah kesejahteraan," ungkapnya.
Lebih lanjut Awaludin menuturkan, AP II selaku operator akan memperluas bandara tersebut dengan menambah landasan pacu (runway). "Makanya akan kami lakukan perluasan seperti tambah panjang, runway dan juga overlay," tandasnya.
Baca juga:
Bandara baru Yogyakarta dirancang tahan gempa dahsyat dan tsunami
Cegah kecelakaan kerja, 15 bandara gelar kampanye keselamatan
Angkasa Pura dan TNI AU belum sepakat batas pengelolaan Bandara Purbalingga
Proyek perluasan Bandara Bali, Angkasa Pura sebut tak ada bantuan dari IMF
Angkasa Pura lakukan studi kelayakan Bandara JB Soedirman di Purbalingga
Momen-momen SBY singgung Jokowi
Polemik ubah nama Bandara Lombok, Menhub Budi bakal ditemui DPRD NTB