Kemenkes: Indonesia Punya 21 Lab Canggih untuk Identifikasi Varian Covid-19
Dia juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta untuk memperkuat jaringan laboratorium agar bisa dengan cepat melakukan identifikasi varian baru.
Pemerintah Joko Widodo atau Jokowi tengah fokus menghadapi perkembangan varian baru Covid-19 yang menjangkit di beberapa negara. Salah satu caranya adalah dengan memastikan testing secara canggih untuk mengetahui jenis varian virus yang menjangkit.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, salah satu cara identifikasi varian virus baru yaitu dengan keandalan laboratorium yang dimiliki. Saat ini, Indonesia telah memiliki 21 laboratorium canggih yang mampu mengidentifikasi jenis varian Covid-19.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Serka Sudiyono? Serka Sudiyono adalah anggota TNI yang bekerja sebagai Babinsa di Desa Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
"21 jaringan lab di indonesia yang bisa lakukan testing yang canggih, saat ini setiap bulannya kita sudah bisa lakukan 1866 genome sequencing, dan pada Januari sampai Agustus sudah melakukan 6161 genome sequencing," katanya dalam Evaluasi PPKM Level, Senin (13/9).
Dia juga mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo meminta untuk memperkuat jaringan laboratorium agar bisa dengan cepat melakukan identifikasi varian baru.
Menurut pantauan Menkes Budi, peneliti di seluruh dunia sedang melakukan penelitian terkait perilaku dari varian-varian mutasi baru virus Covid-19. Kemudian juga soal laju penularannya, serta karakter dari varian baru tersebut.
Dia mengatakan, bahwa terkait informasi tersebut belum ada hasil riset pasti yang bisa menjamin perilaku varian baru yang telah ditemukan.
"Ini sedang dalam penelitian bagaimana perilaku laju penularannya, apakah mereka bisa menghindar dari antibodi atau bentuk dari vaksinasi, kini belum ada riset pasti, ketiga varian ini belum ada di Indonesia," tuturnya.
Tiga varian baru yang belum masuk Indonesia tersebut, lanjut Menkes terdeteksi di negara-negara seperti Peru, Kolombia, dan Afrika Selatan.
Rinciannya, varian Lambda, pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020 dan telah menyebar ke 42 negara. Kemudian varian MU yang muncul di Kolombia pada Januari 2021, serta yang paling baru adalah varian C.1.2 yang ditemukan di Afrika Selatan pada Mei 2021 dan telah menyebar ke 9 negara di dunia.
"Virus Sars-cov-2 ini sangat mudah bermutasi, sejak muncul desember 2020, banyak muncul mutan dan varian baru, di antaranya alpha, beta, gamma, dan delta yang sebabkan lonjakan kasus tinggi India dan Indonesia," katanya.
Reporter: Arief Rahman Hakim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Aplikasi PeduliLindungi Deteksi 3.839 Pengunjung Tempat Umum Positif Covid
Daftar Provinsi dengan Persentase Vaksinasi Covid di Bawah 20 Persen
Pemerintah Pertimbangkan PeduliLindungi Bisa Digunakan Tanpa Smartphone
Menkes Pastikan Stok Vaksin di Daerah Aman untuk 1 Bulan
Menkes Rencanakan Vaksinasi Berbayar, Bebas Pilih Seperti Beli Obat di Apotek
Begini Cara Aplikasi PeduliLindungi Lacak Penderita Covid-19 yang Masih Berkeliaran