Kemenkeu Ramal Inflasi Sepanjang 2021 Capai 1,9 Persen
Febrio menilai, inflasi di bulan Desember akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM. Apalagi pada Desember ada libur natal dan tahun baru yang menjadi momentum peningkatan konsumsi.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu memprediksi inflasi sepanjang tahun 2021 mencapai 1,9 persen (yoy). Kondisi tersebut berdasarkan perkembangan inflasi di bulan November yang naik menjadi 0,37 persen.
"Outlook inflasi sepanjang tahun 2021 diperkirakan berada pada kisaran 1,9 persen (yoy)," kata Febrio dalam keterangan pers, Jakarta, Rabu (1/12).
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana kondisi ekonomi Indonesia di era Soekarno? Dalam buku berjudul 'Jakarta 1950-1970', seorang dokter bernama Firman Lubis mengutarakan kondisi ekonomi Indonesia saat itu amat kacau. "Inflasi melangit dan menyebabkan nilai rupiah merosot tajam dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai gambaran, ongkos naik bus umum yang pada tahun 1962 masih Rp1 berubah menjadi Rp1000 pada tahun 65,"
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk membantu menekan laju inflasi di tahun 2023? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
Febrio menilai, inflasi di bulan Desember akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perkembangan positif mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM. Apalagi pada Desember ada libur natal dan tahun baru yang menjadi momentum peningkatan konsumsi.
"Nataru diperkirakan menjadi momen peningkatan konsumsi, sehingga dapat mendorong kenaikan inflasi," katanya.
Namun, potensi tekanan inflasi lebih tinggi diperkirakan akan relatif minimal. Mengingat ada kebijakan pemerintah yang menghapus libur Nataru dan penerapan kebijakan pengetatan PPKM di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik mencatat inflasi bulan November 2021 sebesar 0,37 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender tercatat 1,30 persen dan secara tahunan sebesar 1,75 persen.
Naiknya inflasi November terutama disumbang oleh inflasi inti dan harga yang diadministrasikan atau administered price seiring dengan peningkatan aktivitas konsumsi dan mobilitas masyarakat karena pandemi yang mulai terkendali. Hal ini terjadi di tengah inflasi komponen makanan bergejolak atau volatile food yang sedikit melambat.
Mobilitas Masyarakat Naik
Naiknya mobilitas masyarakat pasca kebijakan pelonggaran PPKM secara bertahap telah berdampak pada peningkatan permintaan masyarakat secara umum. Selain itu, tekanan harga di tingkat produsen diperkirakan mulai diterapkan pada harga konsumen meskipun masih terbatas.
Inflasi volatile food mengalami penurunan, mencapai 3,05 persen (yoy), lebih rendah dari Oktober 3,16 persen (yoy). Meskipun begitu, secara mtm, harga beberapa komoditas mengalami peningkatan karena peningkatan demand, masuknya musim penghujan, serta harga komoditas global.
Febrio mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk menjaga akses pangan masyarakat miskin dan rentan dengan tetap melakukan penyaluran bantuan sosial pangan serta melakukan stabilisasi harga pangan pokok, terutama beras. Pemerintah pusat dan daerah juga terus memantau potensi kenaikan harga pangan di akhir tahun mengingat faktor masuknya musim penghujan dan momen perayaan Nataru.
Inflasi administered price melanjutkan tren peningkatan mencapai 1,69 persen (yoy), naik dari Oktober 1,47 persen (yoy). Naiknya inflasi komponen ini didorong oleh peningkatan tarif angkutan udara seiring semakin meningkatnya mobilitas masyarakat antardaerah.
Selain itu, kenaikan juga dipengaruhi oleh dampak kenaikan harga rokok kretek filter. Dalam masa pemulihan ekonomi, pemerintah terus konsisten untuk mendukung terjaganya harga energi domestik untuk menjaga momentum pemulihan konsumsi dan daya beli masyarakat.
Seiring semakin naiknya mobilitas, pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan mobilitas yang dapat berisiko pada penularan wabah Covid-19 dengan menghapus cuti bersama akhir tahun dan meningkatkan kembali level PPKM di Nataru.
(mdk/idr)