Kemenkeu Tegaskan Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Cukup Baik
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Luky Alfirman mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terus tumbuh seiring dengan upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pangan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 relatif cukup baik. Pernyataan tersebut, sekaligus menjawab kritikan dari berbagai pihak yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih buruk.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terus tumbuh seiring dengan upaya pemerintah menjaga stabilitas harga pangan. Mengingat, pada kuartal III-2018 pertumbuhan ekonomi mampu berada di 5,17 persen. Kemudian, inflasi sepanjang 2018 juga berada di angka 3,13 persen.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Kemendag memastikan kelancaran kegiatan ekonomi? Pemerintah selalu memastikan keberadaan sarana, prasarana, dan utilitas perdagangan yang baik bagi seluruh pihak terkait. Baik bagi pelaku usaha, maupun masyarakat sebagai konsumen akhir. Dengan begitu, diharapkan kegiatan ekonomi akan terus berjalan tanpa hambatan yang berarti," terang Wamendag Jerry.
"Itu menunjukan bahwa Indonesia masih on track, masih dalam kondisi yang baik dibandingkan dengan negara negara lain. Jadi kalau dibilang mau bangkrut atau (buruk) sangat jauh," kata Luky saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/2).
Dia menambahkan, selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa Pemerintahan Jokowi-JK masih relatif baik. Sebab, selama empat tahun masa pemerintahannya pertumbuhan ekonomi berada di atas lima persen.
"Faktanya adalah Indonesia masih bisa tumbuh 5 persen itu suatu yang apresiasi," imbuhnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi XI DPR RI, Melchias Marcus Mekeng juga meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2019 masih akan terus tumbuh. Hal tersebut tidak lepas dari pencapaian pertumbuhan ekonomi di 2018 yang masih berada di atas lima persen.
"Negara kita belum punah kita masih akan berkembang. Saya bisa katakan negara kita masih bisa maju karena ekonomi tumbuh 5,17 persen," kata Mekeng dalam acara Dialog Ekonomi Perbankan, di Jakarta, Rabu (30/1).
Mekeng mengatakan, di tengah ketidakpastian perekonomian global pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di angka 5,17 persen pada kuartal III-2018. Sementara, di negara negara lain masih sulit untuk mengejar pertumbuhan ekonominya.
"Kita masih bersyukur tumbuh di 5,17 persen, di mana kondisi luar negeri masih tertekan," kata dia.
Baca juga:
Investor Lebih Khawatir Ekonomi Global Ketimbang Risiko Politik
Komisi XI DPR: Negara Kita Belum Punah
Indef: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Sulit Diprediksi di 2019
Sri Mulyani Sebut Perlambatan Ekonomi China Tak Pengaruhi Ekspor RI
2019, Indef Prediksi Pertumbuhan Ekspor Indonesia Hanya 6 Persen
Indef Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Bergantung pada 3 Menteri Ini