Kemenperin yakin kinerja industri terus meningkat, ini buktinya
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menepis tudingan adanya deindustrialisasi atau penurunan kontribusi sektor manufaktur alias industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor industri dipercaya masih akan terus mengalami pertumbuhan.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menepis tudingan adanya deindustrialisasi atau penurunan kontribusi sektor manufaktur alias industri pengolahan nonmigas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Sektor industri dipercaya masih akan terus mengalami pertumbuhan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara mengakui, kontribusi industri terhadap PDB memang telah mengalami penurunan. Namun, penurunan itu tidak pantas disebut sebagai deindustrialisasi.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Bagaimana pertumbuhan industri di Sidoarjo berkontribusi terhadap perekonomian daerah? Pertumbuhan industri di Sidoarjo telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat.
-
Bagaimana pabrik gula di Tegal berkembang hingga menjadi pusat industri? Pabrik Gula di Tegal Pada tahun 1832, di sebelah timur Tegal, tepatnya di Desa Pangkah, dibangunlah pabrik gula pertama di Tegal. Pendirinya adalah seorang investor swasta bernama NV Kosy dan Sucier. Setelah itu muncul pabrik-pabrik gula lainnya. Pada tahun 1841-1842 muncul pabrik gula di Desa Kemanglen dan Dukuwringin.
-
Apa yang dimaksud dengan proses produksi? Proses produksi adalah sebuah kegiatan industri atau kegiatan manufaktur yang dimulai dengan cara mengangkut bahan mentah dari inventaris pabrik, ke titik kerja pabrik dan diakhiri dengan pengangkutan produk jadi ke tempat penyimpanan pertama.
-
Mengapa industri tembakau dianggap vital bagi perekonomian Indonesia? Setidaknya dalam beberapa tahun terakhir, industri tembakau telah berkontribusi kepada penerimaan negara sebesar ratusan triliun rupiah setiap tahunnya.
"Kalau dibilang kontribusi terhadap PDB menurun kita tidak apa-apa memang kenyataannya menurun, tapi kalau dibilang deindustrialisasi itu yang menurun itu tidak benar. Karena kalau industri dibilang mengalami deindustrialisasi pertumbuhan tidak akan ada," ungkap Ngakan dalam Workshop Pendalaman Kebijakan Industri dengan Wartawan, di Yogyakarta, Jumat (31/8).
Menurut Ngakan, industri Tanah Air juga akan terus berkembang. Ini ditandai dengan banyaknya investor asing maupun dalam negeri yang berinvestasi, serta diikuti juga oleh penyerapan tenaga kerja yang kian meningkat.
"Industri ini juga up and down tetapi kalau kita melihat kecenderungan dari 2014-2016 lebih baik, tetapi juga ada sedikit penurunan. Namun demikian 4 besar yang dituju dari sektor industri adalah industri logam, mesin dan elektronik dan makanan juga masuk. Dan inilah beberapa industri yang dituju oleh investor kita," sebutnya.
Dengan demikian, empat sektor industri tersebut diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi agar terus meningkat. Sebab dirinya menilai, tidak akan ada pertumbuhan kalau tidak ada investor yang masuk.
Kemudian, lanjut dia, apabila dilihat lihat penyerapan tenaga kerja juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yakni 2014, 2015 hingga 2018. "Ini data resmi yang kita sindir dari BPS (Badan Pusat Statistik) itu 17,92 juta orang artinya terjadi peningkatan penyerapan tenaga kerja," kata Ngakan.
Ngakan menambahkan, tenaga kerja ini juga porsinya hampir sekitar 14 persen dari tenaga kerja nasional. Artinya industri masih merupakan dominan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Dan kenyataannya industri kita tetap tumbuh artinya industri kita berkembang. Tenaga kerja yang diserap tambah banyak mana ada deindustrialisasi," pungkasnya.
Baca juga:
Rupiah tembus Rp 14.700 per USD, ini dampak ke industri
Dorong revolusi industri 4.0, pemerintah benahi sektor hulu
Jokowi minta BUMN bangun infrastruktur di Namibia
Pertamina pasok LNG untuk industri di Dumai
Pajak 900 komoditas impor naik, industri diminta optimalkan utilisasi
LIPI sebut ada aturan tak sinkron dalam pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus
Sasar investor Korea Selatan, PT Modern Industrial Estat gandeng Modern Bando Co Ltd