Kementan diminta evaluasi distribusi jagung hibrida UPSUS
Mekanisme distribusi benih jagung hibrida dalam program Upaya Khusus (UPSUS) Kementerian Pertanian masih kurang efektif. Sehingga diperlukan evaluasi seperti kualitas benih, kriteria penerima dan efektivitas dari program UPSUS.
Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Imelda Freddy mengatakan mekanisme distribusi benih jagung hibrida dalam program Upaya Khusus (UPSUS) Kementerian Pertanian masih kurang efektif. Sehingga diperlukan evaluasi seperti kualitas benih, kriteria penerima dan efektivitas dari program UPSUS.
Imelda menjelaskan, hal ini penting mengingat jagung merupakan salah satu komoditas dalam Prioritas Pangan Nasional Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Siapa yang didorong oleh Kementan untuk memperkuat lumbung pangan? Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong pemerintah daerah segera memperkuat Gudang-gudang lumbung pangannya sebagai tempat penyimpanan hasil panen petani dalam memenuhi kebutuhan jangka panjang masyarakat Indonesia.
-
Bagaimana Kementan dan Polri berkolaborasi untuk mendukung swasembada pangan? Kapolri menambahkan bahwa pihaknya siap mem backup dan mendukung berbagai kegiatan Kementan melalui pengerahan para Kapolda, Kapolres hingga anggota babinkamtibmas yang tersebar di seluruh Indonesia. "Kami memiliki Personil-personil yang bisa digunakan seperti Kapolda dan Gubernur, Kapolres bersama Bupati dan ada babinkamtibmas maupun Brimob yang sudah menggarap tanaman jagung. Oleh karena itu, Pak Presiden berpesan kita harus kerja keras betul menghadapi situasi ini agar masalah pangan ini bisa kita pecahkan bersama," katanya.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
"Kami memberikan rekomendasi pada perbaikan pelaksanaan distribusi jagung hibrida UPSUS serta regulasi Permentan Nomor 03 Tahun 2015 tentang pedoman UPSUS padi, jagung, dan kedelai (Pajale)," tuturnya di Hotel Gran Melia, Jakarta, Selasa (24/7).
Adapun berdasarkan hasil penelitian CIPS di beberapa daerah, seperti di Sumenep, Jawa Timur dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, para petani seringkali menerima benih subsidi yang kualitasnya rendah, sudah berjamur dan sudah memasuki masa kadaluarsa.
"Permasalahan lainnya yang harus diselesaikan adalah masalah penggunaan teknik budidaya dalam menanam jagung. Sekalipun benihnya berkualitas baik, namun jika petaninya belum menerapkan pola penanaman yang baik, maka hasilnya tidak akan maksimal," ungkapnya.
Oleh karena itu, Imelda berpendapat pemerintah harus mampu memastikan kualitas benih subsidi yang didistribusikan dalam keadaan baik dan masih jauh dari masa kadaluarsa.
"Pemerintah juga harus merevisi Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 3 tahun 2015 dengan menambahkan klasifikasi pasar penerima bantuan UPSUS ke dalam tiga jenis, pasar kuat, pasar semi kuat dan juga pasar lemah," ujarnya.
"Salah satu hal yang harus dijadikan evaluasi oleh pemerintah adalah program ini harus memiliki kriteria penerima bantuan yang tepat dan ketat," tambah dia.
Sebagai informasi, daerah-daerah yang termasuk dalam kategori pasar semi kuat antara lain adalah Sumenep dan Sampang di Jawa Timur. Sementara itu bagi pasar lemah, penerapan UPSUS sebaiknya tidak diberlakukan.
Sementara itu pada pasar kuat, UPSUS sebaiknya dihentikan karena petani jagung sudah menjadi lebih mandiri dan lebih berkembang berkat keterlibatan sektor swasta, khususnya di Dompu di Nusa Tenggara Barat, Gorontalo Utara di Gorontalo dan Jember di Jawa Timur.
Adapun Kementerian Pertanian mencanangkan program UPSUS untuk mewujudkan swasembada pangan 2015-2019 dengan fokus tiga komoditas, yaitu padi, jagung, dan kedelai (pajale). Tidak hanya meningkatkan luas tanam, program ini ditujukan untuk meningkatkan produktivitas daerah sentra-sentra pangan.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Lahan sempit & penggunaan pestisida berlebihan hambat Ketahanan Pangan
Impor pangan terus meningkat tiap tahun, bisakah Indonesia swasembada?
Mentan Amran sebut keuntungan mafia bawang putih capai Rp 19 T per tahun
Darmin beberkan alasan harga beras masih tinggi
Petani diminta laporkan dugaan 'permainan' program swasembada bawang di NTB