Kementan genjot program pengubahan rawa menjadi sawah
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku siap meneruskan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution untuk menyulap rawa menjadi lahan produktif. Hal ini demi menjaga produksi beras sebagai sumber ketahanan pangan negara.
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengaku siap meneruskan arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution untuk menyulap rawa menjadi lahan produktif. Hal ini demi menjaga produksi beras sebagai sumber ketahanan pangan negara.
"Kita fokus pertama arahan pak Menko (Darmin), ternyata HPS (Hari Pangan Sedunia, 18 Oktober) kemarin dianggap berhasil rawa itu. Rawa kita fokus garap, yang dulunya tidur, rawa tidur kita bangunkan," ujar dia di Jakarta, Selasa (6/11).
-
Kapan Amran Sulaiman dilantik menjadi Menteri Pertanian? Pelantikan dilakukan di Istana Negara Jakarta, pada Rabu (25/10) pukul 09.00 WIB.
-
Kenapa Amran Sulaiman kembali dipercaya menjadi Menteri Pertanian? Amran menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang terjerat kasus korupsi di Kementan.
-
Bagaimana Amran Sulaiman bisa mendapatkan kepercayaan Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Pertanian? Pengalaman hidup itu menjadi amat Bermakna ketika dia dilantik sebagai Menteri Pertanian oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
-
Apa yang Pak Menteri Amran sumbangkan untuk yatim piatu? Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman berkomitmen akan memberikan gaji dan tunjangannya ke yatim piatu.
-
Siapa saja yang mendukung Amran Sulaiman menjadi Menteri Pertanian? Andi Amran Sulaiman juga kerap dikaitkan dengan kemenangan Jokowi dalam pemilihan presiden tahun 2014. Hal itu tak lepas dari keputusannya untuk terlibat secara penuh sebagai koordinator relawan Sahabat Rakyat KTI. Yang kemudian disebut-sebut sebagai ujung tombak pemenangan Jokowi-JK di Kawasan Timur Indonesia.
-
Bagaimana cara Mentan Amran Sulaiman mendorong percepatan tanam di Kabupaten Sigi? Percepatan tanam tersebut dengan menggunakan alat mesin pertanian modern."Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali," tuturnya.
Sebelumnya, Menko Darmin sendiri sempat menyatakan, sejak 2013 lalu telah terjadi penurunan ketersediaan sawah sebagai lahan baku pertanian sekitar 650.000 hektare (ha), yakni dari 7,75 juta ha menjadi 7,1 juta ha pada 2018.
"Lahan baku sawah itu disiapkan oleh BPS, bekerjasama dengan BIG dan Lapan. Hasilnya adalah, kalau tahun 2013 bilang lahan baku sawah kita adalah 7,75 juta, hasil pemotretan terakhir lahan baku sawah kita adalah 7,1 juta ha," paparnya.
Hal itu turut menyebabkan luas panen sawah juga mengalami penurunan. Hasil perhitungan BPS dan BBPT mencatat luas pada tahun ini hanya sebesar 10,9 juta ha. Artinya, lahan baku sebesar 7,1 juta ha hanya ditanami sebanyak 1,54 kali dalam setahun.
Menteri Amran menjelaskan, proyeksi rawa garapan ini ke depannya berada di luar lahan gambut yang terdata di Badan Restorasi Gambut. Selain itu, dia menyampaikan, pemerintah bakal mengoptimalkan luas potensi lahan rawa yang kelak bakal diubah menjadi sawah, seperti yang sudah dilakukan di Pulau Kalimantan.
"Sebanyak-banyaknya (restorasi rawa jadi sawah), kan nanti kita lihat baru mau dibuat, dan kalau itu jadi bisa luar biasa. Anda lihat kan rawa yang sudah kita bangun? Coba lihat di Kalimantan," tandas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BPK disarankan turun tangan audit polemik data pangan RI
Tingkatkan pendapatan petani, ASN di Sumsel dapat jatah 20 kg beras perbulan
Surplus beras 2018 sebaiknya dioptimalkan untuk cadangan nasional
Kurangi pengangguran, Rachmat Gobel akan optimalkan 'tanah kutukan'
Pemerintah siapkan regulasi hentikan penyusutan lahan persawahan
Pemerintah pangkas waktu perizinan ekspor pertanian jadi 3 Jam
Serahkan bantuan mesin pertanian, Misbakhun dipuji Bupati Probolinggo