Kementan: Indonesia sudah berada di jalur tepat jadi lumbung pangan dunia di 2045
Suwandi menegaskan, swasembada dan ekspor bawang tersebut merupakan langkah meyakinkan Indonesia mewujudkan visi lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang. Langkah selanjutnya adalah swasembada bawang putih dan gula konsumsi pada 2019, kedelai pada 2020, gula industri pada 2024 dan daging sapi pada 2026.
Kerja sama Kementerian Pertanian dengan TNI mewujudkan ketahanan pangan diklaim mulai membuahkan hasil. Salah satu buktinya adalah tidak ada impor beras, cabai segar dan bawang konsumsi serta pakan ternak sejak tahun kemarin.
"Tidak ada impor berarti kita telah swasembada pada komoditi tersebut, dan untuk bawang merah kita kini malah mengekspor," kata Plt Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Suwandi di Jakarta, Kamis (14/9).
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa fungsi utama Gedung Kesenian Jakarta saat ini? Saat ini, gedung tersebut masih aktif digunakan sebagai lokasi pertunjukkan seni khas nusantara maupun luar negara.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Di mana Kementan mendukung petani untuk mewujudkan swasembada? Mentan mengatakan, Kabupaten Konawe adalah satu di antata sekian banyak daerah yang harus didorong untuk menjadi daerah penghasil pangan nasional. Dia mengatakan Konawe memiliki lahan yang subur dan air yang cukup. "Konawe harus jadi penghasil pangan terbesar di Indonesia. Mengapa demikian, sebab konawe adalah penopang pangan Sulawesi Tenggara dan bisa memenuhi kebutuhan kita karena memberi suplay ke provinsi lain yang membutuhkan," katanya.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
Suwandi menegaskan, swasembada dan ekspor bawang tersebut merupakan langkah meyakinkan Indonesia mewujudkan visi lumbung pangan dunia pada 2045 mendatang. Langkah selanjutnya adalah swasembada bawang putih dan gula konsumsi pada 2019, kedelai pada 2020, gula industri pada 2024 dan daging sapi pada 2026.
"Kita sudah berada di jalur yang tepat menuju visi kita saat Indonesia berusia satu abad," tegas Suwandi.
Bersamaan dengan swasembada tadi, Suwandi mengungkap bahwa kesejahteraan petani turut meningkat. Buktinya indikator kemiskinan di pedesaan turun 4,7 persen. "Awalnya penduduk miskin di desa Maret 2015 sebanyak 17,94 juta jiwa turun Maret 2017 menjadi 17,09 juta jiwa."
Langkah selanjutnya, Kementerian Pertanian melaksanakan proses struktural yang menjamin visi lumbung pangan dunia 2045 terwujud. Pertama, mengembangkan industrialisasi berbasis agro berdasarkan keunggulan komparatif. "Indonesia harus jaya kembali untuk kopi dan rempah-rempah. Integrasi aktivitas hulu-onfarm-hilir dibangun berbasis kawasan berskala ekonomi sehingga diperoleh nilai tambah dan pendapatan penduduk setempat," jelas Suwandi.
Kedua, memperkuat infrastruktur sehingga memperlancar arus distribusi dari desa ke kota. Di desa dibangun jalan, irigasi/embung, listrik, telekomunikasi, lembaga keuangan, pasar tani dan lainnya.
Ketiga, industrialisasi di pedesaan akan menyerap banyak tenaga kerja, sehingga perlu peningkatan kapasitas SDM menjadi profesional dan produktif. SDM setempat dilatih menggunakan alat mesin, perbengkelan, jasa dan lainnya sesuai standar kompetensi.
Keempat, keterbatasan jumlah petani diatasi dengan mekanisasi. Kementan menyediakan 80.000-100.000 unit alat mesin pertanian setiap tahunnya. Dengan mekanisasi seperti traktor, pompa air, rice transplanter, combine harvester dan Rice Milling Unit terbukti bisa menekan biaya hingga 40 persen, waktu, tenaga, dan menurunkan susut hasil 4-8 persen dan meningkatkan mutu.
"Teknologi Mekanisasi inilah yang membuat generasi muda kini berminat terjun ke pertanian dan pedesaan, dan generasi muda pun merespon positif program Kementerian Desa-PDT kini" tegas Suwandi.
Baca juga:
Menteri Rini dan Mentan Amran duduk bareng tingkatkan kesejahteraan petani
Sita apartemen, penyidik KPK periksa 3 saksi di Solo
KPK sita apartemen di Solo terkait korupsi pengadaan pupuk
Deflasi Agustus bukti pemerintah Jokowi berhasil jaga stabilitas harga pangan
Mentan Amran sebut pedagang butuh waktu terapkan harga beras sesuai HET