Kementerian BUMN Bawa Kasus Jiwasraya ke Kejaksaan Agung
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membawa kasus tunggakan polis perusahaan asuransi nasional Jiwasraya ke Kejaksaan Agung. Dengan demikian, bisa dilihat apakah ada tindak pidana atau tidak dalam kasus tersebut.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membawa kasus tunggakan polis perusahaan asuransi nasional Jiwasraya ke Kejaksaan Agung. Dengan demikian, bisa dilihat apakah ada tindak pidana atau tidak dalam kasus tersebut.
"Detailnya, pokoknya supaya Kejaksaan Agung bisa proses apakah ada unsur pidana atau tidak. Kalau ada, tolong diproses," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Kementerian BUMN, Selasa (19/11).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Bagaimana Kementerian BUMN meningkatkan daya saing BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Apa yang di ekspor oleh Kementan? Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin melepas ekspor komoditas pertanian ke 176 negara dengan nilai transaksi sebesar 12,45 triliun.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Kapan Dewan Banteng resmi dibentuk? Sebanyak 612 anggota aktif dan pensiunan menyetujui pembentukan Dewan Banteng ini yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein. Dewan Banteng resmi terbentuk pada tanggal 25 November 1956.
-
Bagaimana Kementan mewujudkan swasembada pangan? Upaya tersebut salah satunya akan diwujudkan melalui program food estate maupun solusi cepat yang dijalankan Kementan berupa pompanisasi dan optimalisasi lahan.
Arya menjelaskan, pelaporan ini dikarenakan banyak keluhan yang diterima, mengingat kasus tunggakan Jiwasraya ini memang merugikan nasabah. "Karena banyak laporan dari masyarakat kan, jadi laporkan saja supaya jaksa proses, supaya clear, daripada isu-isu terus," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi persoalan serius terkait kondisi keuangan. Yakni seretnya likuiditas perseroan dan defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).
Namun Hexana mengaku, akan tetap berjuang mencari solusi dan membayar tunggakan kepada nasabah.
"Yang harus digarisbawahi bahwa Kami beserta pemegang saham akan terus mencari solusi untuk 2 masalah tadi, dan berjuang untuk nasabah. Jadi Kami percaya bahwa para nasabah akan bersabar ketika mengetahui apa yan sedang dilakukan manajemen bersama pemegang saham," ujarnya.
Butuh Dana Segar
Mengacu pada bahan paparan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR pekan lalu, manajemen baru Jiwasraya sedang membutuhkan dana segar untuk menutup defisit likuiditas perusahaan, pasca kesalahan penempatan portofolio investasi yang dilakukan manajemen lama, di bawah pimpinan Hendrisman Rahim dan Hary Prasetyo.
Sebagai siasat demi memenuhi kebutuhan likuiditas tersebut, manajemen baru bersama Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya telah merancang 5 skenario penyelamatan mulai dari: pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukkan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre).
Hexana membeberkan, sejak dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya pada akhir 2018 silam, dirinya bersama direksi baru telah berhasil menghimpun dana segar mencapai hampir Rp5 triliun yang diperoleh melalui reaktivasi aset-aset perseroan, hingga pada transformasi produk-produk asuransi tradisional yang selama ini belum dimaksimalkan manajemen lama.
Tak ayal, dengan dana segar tadi Jiwasraya pun mampu bertahan sejak tahun lalu hingga beberapa waktu mendatang.
"Tentu saja dengan dana bridging yang terkumpul tadi, Kami memiliki limit. Namun secara pararel Kami akan terus menjalankan corporat action yang sudah direncanakan sambil melakukan konsolidasi tim di internal," imbuhnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)