Kenaikan Harga Cabai dan Kelapa Sawit Dorong IHPB RI Naik 0,73 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum nasional di Desember 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen. Sehingga perubahan IHPB di tahun kalender 2021 sebesar 2,91 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum nasional di Desember 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,73 persen. Sehingga perubahan IHPB di tahun kalender 2021 sebesar 2,91 persen.
"IHPB Umum nasional sebesar 107,66, naik 0,73 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers, di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/1).
-
Di mana harga bahan pangan di pantau? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kapan harga bahan pangan di Jakarta terpantau naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa penghargaan terbaru yang diraih BSI? Terbaru, mereka mendapatkan apresiasi sebagai “The Best Financial Performance Bank in 2022 (KBMI 3) Asset > IDR 200 Trillion dan Excellent Financial Performance Bank in 2022” dalam acara Infobank Banking Appreciation 2023 yang diselenggarakan oleh Infobank Media Group dan “The Most Outstanding Bank Syariah” dalam acara Bisnis Indonesia Financial Award 2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kenapa Anies Baswedan menyinggung harga pangan mahal di depan kader PKS Sulsel? Anies menanyakan kepada kader PKS apakah tegang saat hendak masuk ke pasar. "Ibu-ibu kalau ke pasar tegang tidak? Kenapa tegang? Harganya mahal," tuturnya.
Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 1,68 persen. Peningkatan IHPB di sektor pertanian kata Margo disebabkan adanya kenaikan harga cabai rawit dan harga kelapa sawit.
Komoditas dengan andil terbesar pada tahun 2021 didominasi oleh minyak goreng dan kelapa sawit, yaitu masing-masing sebesar 0,24 persen dan 0,20 persen. Sementara itu, pada tahun 2020 komoditas cabai merah, minyak goreng, dan kelapa sawit memiliki andil yang paling dominan, yaitu masing-masing sebesar 0,12 persen, 0,12 persen, dan 0,11 persen.
Terdapat tiga komoditas dengan andil yang dominan baik pada tahun 2021 maupun pada tahun 2020, antara lain minyak goreng, kelapa sawit, dan rokok kretek dengan filter.
Sementara itu IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi secara umum mengalami kenaikan 0,57 persen. Sehingga terjadi perubahan indeks dari 109,02 pada November 2021 menjadi 109,64 pada Desember 2021. Sehingga, perubahan IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi di tahun kalender 2021 adalah sebesar 5,76 persen dan perubahan IHPB Kelompok Bangunan/Konstruksi tahun ke tahun sebesar 5,76 persen.
Dijelaskan Margo, pada Desember 2021, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 0,84 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik 0,59 persen. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan naik 0,53 persen.
Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi naik 0,68 persen dan Kelompok Bangunan Lainnya naik 0,30 persen.
Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada Desember 2021 antara lain semen naik 2,05 persen; besi beton naik 0,30 persen; pasir naik 0,34 persen; rangka atap baja naik 1,27 persen; pipa pvc naik 0,99 persen; dan batu pondasi bangunan naik 0,28 persen.
Kelompok bahan bangunan dengan andil terbesar pada tahun 2021 didominasi besi beton sebesar 1,73 persen; semen sebesar 0,56 persen; besi konstruksi bangunan sebesar 0,49 persen; dan rangka atap baja sebesar 0,46 persen. Sementara itu, pada tahun 2020 kelompok bahan bangunan yang memiliki andil paling dominan adalah besi beton sebesar 0,21 persen; batu pondasi bangunan sebesar 0,18 persen; dan besi konstruksi bangunan sebesar 0,12 persen.
Terdapat 9 komoditas bangunan dengan andil yang dominan baik pada tahun 2021 maupun pada tahun 2020. Mereka adalah besi beton, semen, besi konstruksi bangunan, rangka atap baja, aspal, pipa pvc, pasir, batu pondasi bangunan, dan kawat dan sejenisnya.
Sedangkan IHPB dari kelompok industri mengalami kenaikan besar 0,52 persen. Kenaikan ini dipicu harga minyak goreng, mie kering instan semen, dan daging ayam ras dan semen.
Baca juga:
BPS Catat Inflasi Sepanjang 2021 Capai 1,87 Persen
Indonesia dan Dunia Terancam Inflasi
Satgas Pangan Polri Gelar 104 Ribu Kegiatan dengan Temuan 50 Kasus pada 2021
Pemerintah Gencarkan Operasi Pasar Turunkan Harga Pangan Jelang Tahun Baru 2022
Harga Bahan Pangan Terus Meroket, Pemerintah Gelar Operasi Pasar
Kenaikan Harga Pangan Tekan Konsumsi Masyarakat Menengah ke Bawah