Kenaikan harga gas 12 kg bisa bikin orang miskin makin banyak
Kebijakan kenaikan harga gas 12 kg punya risiko besar menaikkan angka kemiskinan.
Masyarakat Indonesia mendapat 'kado' tahun baru yang mengejutkan. PT Pertamina (Persero) menaikkan harga jual gas elpiji kemasan 12 Kg dengan rata-rata kenaikan di tingkat konsumen sebesar Rp 3.959 per Kg. Besaran kenaikan di tingkat konsumen akan bervariasi berdasarkan jarak SPBBE ke titik serah (supply point).
Masyarakat berteriak mengeluhkan kebijakan kenaikan harga gas 12 kg. Sebab, rakyat terbebani dengan makin mahalnya harga gas untuk kebutuhan rumah tangga. Beban hidup masyarakat semakin berat lantaran sebelumnya harus menghadapi kenaikan harga BBM dan sejumlah harga kebutuhan pokok.
-
Apa yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video yang beredar? Dalam tayangannya, perekam video menyatakan bahwa mengelem karet tabung akan membuat gas lebih tahan lama.
-
Bagaimana cara yang diklaim dapat menghemat gas elpiji 3 Kg dalam video tersebut? Awalnya sang perekam mengambil rubber seal atau karet segel yang berada di lubang tabung gas kemudian membalurinya dengan lem G, perekam video kemudian memasukkan kembali karet segel ke tempat semula.
-
Kapan Pertamina menambahkan pasokan LPG 3 kg? Pertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Bagaimana Pertamina memastikan keamanan tabung gas elpiji yang beredar di pasaran? Setiap tabung elpiji akan diuji ulang setiap lima tahun, untuk memastikan seluruh tabung yang telah digunakan konsumen, tetap memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan.
-
Bagaimana Pertamina memastikan pasokan LPG 3 kg aman? Pertamina Patra Niaga memastikan stok LPG 3 Kg aman berada di level 14-15 hari. “Pertamina terus memonitor kebutuhan LPG 3 Kg hingga akhir Lebaran dan kita lakukan penambahan ke daerah yang memang membutuhkan” ujar Irto.
Tak berselang lama, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir data terbaru profil kemiskinan di Indonesia. Jumlah penduduk miskin naik 480.000 jiwa dalam kurun waktu 7 bulan, dari Maret hingga September 2013. Penyebabnya, kenaikan harga BBM yang diikuti kenaikan harga bahan pokok. Kebijakan makroekonomi yang dikeluarkan pemerintah dan bersinggungan langsung dengan masyarakat, cenderung berakibat pada angka kemiskinan.
Dengan kata lain, kebijakan kenaikan gas elpiji 12 kg pun berpotensi semakin memperbesar jumlah kelompok masyarakat miskin. "Kenaikan harga gas riskan juga terhadap angka kemiskinan," ujar pengamat ekonomi Universitas Atma Jaya Agustinus Prasetyantoko kepada merdeka.com, Jumat (3/1).
Dia merunut, kenaikan harga gas 12 kg berdampak langsung pada kenaikan harga makanan jadi. Masyarakat segmen usaha kecil sangat rentan terhadap dampak kebijakan ini. Kenaikan harga makanan jadi akan mengerek laju inflasi yang kemudian berkorelasi dengan angka kemiskinan.
"Risikonya besar (kenaikan harga gas 12 kg). Karena kemiskinan rentan dan sangat sensitif terhadap kebijakan makro ekonomi," tegasnya.
Pemerintah perlu kebijakan dan strategi penyangga agar jumlah penduduk miskin tidak semakin banyak karena kebijakan makroekonomi. "Sehingga kalau terjadi shock tidak berdampak langsung," ucapnya.
Sebelumnya, masyarakat mengeluhkan kenaikan harga gas 12 kg yang terjadi di awal tahun. Kenaikan harga elpiji 12 kg membuat agen penjual gas kesulitan dalam menjual tabung gas ukuran itu. Sebab, para pembeli lebih memilih untuk membeli elpiji 3 Kg.
Kenaikan harga, menurut salah satu penjual Elpiji 12 Kg, Amalia (28) sudah terjadi sebelum tahun baru. Pasalnya, dia biasa mengambil harga elpiji 12 Kg Rp 85.000 per tabung dari agen, sedangkan sudah satu minggu ini menjadi Rp 90.000 per tabung.
"Sebelum tahun baru, tadinya beli dari agen Rp 85 ribuan eh naik Rp 90 ribu. Mungkin tempat lain bisa lebih mahal," ujar wanita yang berjualan di Palmerah kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (1/1).
Menurut perempuan asli Betawi ini, kenaikan harga membuat elpiji subsidi 3 Kg lebih laku diserbu konsumen yang sebelumnya merupakan pengguna elpiji 12 Kg.
"Pengaruh sekali, yang tadinya beli yang gede, tiba-tiba konsumen banyak mikir dan beli yang 3 kiloan," jelasnya.
Baca juga:
Di Banda Aceh, elpiji 12 kg dibanderol Rp 150 ribu
Di Klaten, elpiji sudah langka sepekan sebelum kenaikan harga
Harga elpiji 12 Kg di Bekasi mencapai Rp 150.000 per tabung
Dahlan tak mau ikut campur kenaikan harga gas 12 kg
Hatta nilai dampak penaikan harga elpiji 12 kg ke inflasi rendah