Kenaikan suku bunga dinilai tak ampuh tekan depresiasi Rupiah
Untuk mengatasi pelemahan Rupiah, Bank Indonesia (BI) diminta untuk mengombinasikan strategi menaikan suku bunga dengan berbagai kebijakan, seperti pengelolaan cadangan devisa dan intervensi pasar. Kombinasi kebijakan ini diharapkan dapat meyakinkan pelaku pasar bahwa perekonomian Indonesia masih kondusif.
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Ari Kuncoro mengatakan perlu bauran kebijakan dalam upaya mengatasi depresiasi rupiah. Kebijakan Bank Indonesia untuk menaikan suku bunga pun tidak akan cukup manjur untuk mengatasi depresiasi rupiah.
"Jadi kalau dilihat dari efektifnya kalau seperti ini, perang dagang cara menghadapinya cadangan devisa dulu kemudian tingkat bunga digunakan untuk menaikkan ekpektasi bahwa BI ada di pasar. Dua-duanya harus dipakai," kata dia saat ditemui di Hotel Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (18/9).
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Apa yang dimaksud dengan nilai tukar Dolar Singapura dan Rupiah? Nilai tukar antara Dolar Singapura dan Rupiah mencerminkan perbandingan nilai antara mata uang Singapura (SGD) dan mata uang Indonesia (IDR).
-
Apa yang membuat Pejuang Rupiah istimewa? "Makin keras kamu bekerja untuk sesuatu, makin besar perasaanmu ketika kamu mencapainya."
-
Kapan Pejuang Rupiah harus bersiap? "Jangan khawatir tentang menjadi sukses tetapi bekerjalah untuk menjadi signifikan dan kesuksesan akan mengikuti secara alami." – Oprah Winfrey
-
Apa itu seni rupa? Seni rupa adalah cabang seni yang diciptakan melalui media rupa (visual) yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan melalui rabaan.
-
Siapa saja yang bisa menjadi Pejuang Rupiah? "Orang-orang sukses tidak berbakat; mereka hanya bekerja keras, kemudian berhasil dengan sengaja."
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan depresiasi rupiah yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah ancaman perang dagang yang mengganggu ekspektasi pasar.
"Kalau tingkat bunga sendiri itu tidak efektif karena gangguannya itu sesuatu yang lain, sesuatu tidak berhubungan dengan tingkat bunga. Kalau di Amerika naik (suku bunga), dilawan dengan tingkat bunga, itu lawannya persis ya. Ini gangguan ekspektasi yang terjadi akibat Presiden Trump akan melakukan perang dagang yang baru," jelas dia.
"Ini harus ditunjukkan dengan rupiah kita masih bisa bertahan. Ada kebijakan lain yang mendukung. Itu membuat. 'Nanti dulu. Kita (investor) mau keluar dari Indonesia waktu kembali jangan rupiah menguat. Kalau begitu jangan semuanya ditarik'. Jadi mencoba mengatur ekpektasi supaya investor luar negeri tetap fokus bahwa Indonesia is the best," imbuhnya.
Karena itu, Bank Indonesia (BI) perlu mengombinasikan strategi menaikan suku bunga dengan berbagai kebijakan, seperti pengelolaan cadangan devisa dan intervensi pasar. Kombinasi kebijakan ini diharapkan dapat meyakinkan pelaku pasar bahwa perekonomian Indonesia masih kondusif.
"Memang ada negara lain yang lebih baik, tapi yang jelek juga lebih banyak. Kalau dijejerkan wah kita masih lumayan. Jadi kalau kembali ke pola rasional melihat portofolio, return-nya segala wah Indonesia kita masukan lagi," tandasnya.
Baca juga:
Perkuat Rupiah, Pupuk Indonesia targetkan nilai ekspor Rp 8,31 triliun
Bos Kadin sebut pengusaha siap bawa kembali 40 persen DHE hingga akhir 2018
Masyarakat diminta tidak panik Rupiah kembali melemah Rp 14.900 per USD
Rupiah kembali melemah, BI sebut akibat penerapan tarif baru AS pada China
Rupiah masih stagnan di level Rp 14.800-an per USD