Kenalan dengan Bachtiar Karim, Raja Sawit dari Medan
Bachtiar Karim menjadi orang terkaya di Medan, Sumatera Utara. Namanya pun masuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022. Harta Kekayaan kakek berumur 66 tahun ini tercatat mencapai USD3,5 miliar atau setara Rp533,28 triliun.
Bachtiar Karim menjadi orang terkaya di Medan, Sumatera Utara. Namanya pun masuk dalam 10 besar orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2022. Harta Kekayaan kakek berumur 66 tahun ini tercatat mencapai USD3,5 miliar atau setara Rp533,28 triliun.
Kakek Bachtiar merupakan seorang pengusaha sawit dari Medan. Dia lahir pada 5 November 1957. Sebagai bos kelapa sawit, banyak produk yang telah dihasilkan. Salah satunya minyak goreng kemasan dengan merek Sunco.
-
Kenapa orang berpura-pura kaya? Perilaku ini umumnya dilakukan untuk menyembunyikan keterbatasan keuangan mereka.
-
Bagaimana cara orang kaya ini dimakamkan? Makam ini menyimpan kerangka empat anggota keluarga kaya 'tuan tanah' yang dikremasi dan dikubur bersama dengan lima kereta kencana dan lima kuda.
-
Apa yang menjadi ciri khas orang yang gemar berpura-pura kaya? Satu hal yang membedakan orang-orang ini adalah kecenderungan mereka untuk membahas cita rasa dan gaya hidup yang dianggap elite.
-
Bagaimana orang kaya menabung? Orang kaya sangat bijak dalam pengelolaan uang. Mereka selalu mencari cara untuk menghemat.
-
Kenapa orang kaya dimaklumi saat bertengkar? Jika orang kaya bertengkar, orang masih bisa memaklumi. Semua yang mereka inginkan dapat dibeli. Biarkan mereka bertengkar, karena mereka bisa membeli kebahagiaan dengan kekayaan yang mereka miliki," ujar Das'ad dalam ceramahnya.
-
Apa yang orangtua sering salah anggap sebagai kenakalan? Banyak orangtua yang merasa anak yang aktif bertanya dan suka bertanya alasan sebagai anak yang rewel atau bahkan nakal. Padahal, di balik berbagai pertanyaan anak ini, ternyata hal tersebut merupakan tanda kecerdasan mereka.
Raja sawit dari Medan ini menjalankan bisnis bersama saudaranya Burhan dan Bahari untuk mengelola Musim Mas. Ketiganya mengurus perusahaan yang diwariskan Sang Ayah, Anwar Karim yang merupakan anak dari Lee Bun Liau.
Melansir website resmi musimmas.com, sejarah bisnis keluarga ini bermula dari sang kakek, Lee Bun Liau yang mendirikan pabrik sabun Nam Cheong di Medan tahun 1932. Produk sabun ini pun dijual di Indonesia dan Malaysia kala itu.
Namun Lee Bun Liau meninggal saat Anwar Karim baru berusia 12 tahun. Kemudian, Anwar Karim terjun langsung mengurus bisnis ayahnya ini sejak berusia 20 tahun. Bisnis produksi sabun batang ini pun berubah haluan menjadi bisnis kelapa sawit.
Anwar Karim mendirikan kilang minyak sawit atau pabrik rafinasi pertama di Indonesia pada tahun 1970. Lokasinya di Belawan, Sumatera Utara. Saat itu perusahaan telah berganti nama menjadi PT Lambang Utama. Tahun 1972, PT Lambang Utama berganti menjadi PT Musim Mas.
Sejak kecil, anak-anak Anwar Karim yakni Bachtiar, Burhan dan Bahari sudah diajak mengikuti berbagai pertemuan. Cara ini merupakan pembelajaran Anwar kepada keturunannya yang bakal meneruskan perusahaan keluarga.
Di tahun 1990, Musim Mas meresmikan pabrik penggilingan sawit pertamanya di Medan. Selang 12 tahun kemudian, Musim Mas membuka kantor cabang pertama di luar negeri yakni di Malaysia. Kala itu di tahun 2004, Musim Mas menjadi perusahaan Indonesia pertama yang menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO).
Saat Musim Mas telah diwariskan kepada Bachtiar Karim, Musim Mas melebarkan sayapnya ke Eropa. Tahun 2007, Musim Mas menjalankan bisnis kelapa sawit di Asia, Eropa dan Amerika Utara.
Melansir dari website musimmas.com, Grup Musim Mas merupakan perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia. Saat ini Musim Mas telah ada di 13 negara dengan operasional utamanya di Indonesia. Bisnis yang dijalankan mencakup pembudidayaan hingga penyulingan dan manufaktur.
Musim Mas mengambil sumber bahan baku dari Malaysia dan Indonesia. Kantor utama Musim Mas berbasis operasional di Indonesia. Pusat utama penelitian dan pengembangan (R&D) berbasis di Singapura. Sementara itu berbagai pabrik produksi berlokasi di Asia dan Eropa.
Musim Mas Group menjalankan bisnis kelapa sawit terintegrasi vertikal yang menawarkan portofolio produk hilir yang luas. Raja sawit Indonesia memanfaatkan keunggulan rantai pasokan untuk menghadirkan produk-produk yang dibutuhkan konsumen.
Setidaknya ada 10 jenis produk yang dihasilkan Musim Mas, antara lain, bahan bakar nabati, farmasi, industri, komoditas, makanan & minuman, nutrisi ternak. Ada juga produk perawatan rumah, perawatan tubuh & kosmetik, polimer & plastik, produk konsumen, hingga suplemen kesehatan & diet.
(mdk/azz)