Kenang Kepergian Rizal Ramli, Luhut Akui Kerap Berseteru di Meja Rapat
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
- FOTO: Suasana Rumah Duka Rizal Ramli Didatangi Pejabat hingga Dipenuhi Karangan Bunga
- Suasana Rumah Duka Rizal Ramli di Jaksel, Penuh Karangan Bunga Termasuk dari Presiden Jokowi
- Mengenang Sepak Terjang Rizal Ramli, Menteri Berjuluk 'Rajawali Kepret' Era Jokowi
- Rizal Ramli Dirawat Dua Pekan di RSCM Sebelum Meninggal Dunia
Kenang Kepergian Rizal Ramli, Luhut Akui Kerap Berseteru di Meja Rapat
Luhut Akui Kerap Berseteru di Meja Rapat dengan Rizal Ramli
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kelautan Rizal Ramli meninggal dunia pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Sejumlah pejabat negara hadir ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Salah satunya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Lewat akun instagramnya, Luhut mengenang sosok Rizal Ramli yang dikenalnya sejak almarhum menyelesaikan sekolah doktoralnya di Boston University, Amerika Serikat.
Namun, perkenalan intensif baru terjadi sejak keduanya anggota Kabinet Persatuan Nasional dalam pemerintahan Presiden RI ke-4, KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Saat itu, Rizal ditunjuk sebagai Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) dan saya sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan," kata Luhut lewat akun @luhut.pandjaitan dikutip Kamis (4/1).
Luhut menceritakan, keduanya kembali menjadi menteri di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Kala itu, Rizal Ramli didapuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya.
"Rizal mendapat mandat dari Presiden @jokowi menjadi Menko Kemaritiman dan Sumber Daya. Saat itu saya merasa senang karena kembali menjadi satu tim dengan beliau," kata Luhut.
Dia mengaku memiliki karakter yang sama dengan Rizal. Makanya dia tak menapik sering berbeda pendapat dengan ekonom tersebut.
"Kalau boleh jujur, saya dan Rizal memiliki karakter yang sama-sama terbuka. Karena itulah kami kerap berbeda pendapat dan berdebat kencang, tak jarang juga perdebatan itu dibumbui dengan kata-kata yang sedikit aneh. Tetapi jika rapat sudah selesai, kami kembali lagi menjadi sahabat karib," tutur Luhut.
Menurutnya begitulah persahabatan. Meski ada perbedaan pendapat, tetapi silaturahmi tetap berjalan.
"Saya kira persahabatan yang baik memang harus seperti itu, meski ada perbedaan pendapat di tengah-tengah kita, tak perlulah saling bermusuhan," kata Luhut.
Mendapat kabar Rizal meninggal dunia, Luhut langsung terbang ke Jakarta.
Padahal belum lama ini, Rizal masih hadir di pesta ulang tahunnya pada September lalu.
"Saya ingat hanya sempat bertemu satu kali dengan Rizal, yakni saat beliau hadir di acara ulang tahun saya ke-76 bulan September lalu," kata Luhut.
Pertemuan itu menjadi yang terakhir kali bagi Luhut. Mengingat setelahnya, dia juga sakit dan harus menjalani perawatan beberapa bulan di Singapura.
"Setelah itu kami tak pernah bertemu lagi karena saya jatuh sakit dan harus menjalani perawatan dalam waktu yang cukup lama, dan Rizal pun ternyata juga mengalami sakit yang membuatnya tutup usia kemarin," ungkap Luhut.
Setibanya di Jakarta dia langsung ke rumah duka di kawasan Jakarta Selatan. Dia bertemu dengan anak-anak Rizal Ramli.
"Kesedihan saya semakin tak terbendung mengingat hubungan baik yang selama ini kami jalin," kata dia.
Dalam unggahannya, Luhut memposting sebuah foto dirinya yang memberikan penghormatan terakhir.
Luhut tampak mengenakan kemeja motif kotak-kotak berwarna biru muda dan celana jins. Terlihat raut kesedihan Luhut di depan jenazah Rizal Ramli.
"Selamat jalan, sahabatku, Prof. Dr. Rizal Ramli, M.A. Saya bersaksi engkau adalah orang yang hebat, dan kami akan selalu merindukan keberanian dan konsistensimu dalam memberikan masukan dan saran bagi pembangunan bangsa dan negara tercinta, Indonesia,"
kata Luhut mengakhiri.