Kesedihan Sri Mulyani Dengar Ada Ibu Masak Batu untuk Anaknya
Youtuber Deddy Corbuzier menceritakan beberapa waktu lalu baru saja mewawancarai seorang ibu yang memasak nasi dan batu untuk dimakan bersama anaknya. Cerita itu disampaikan Deddy kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi narasumbernya dalam sebuah konten Youtube.
Youtuber Deddy Corbuzier menceritakan beberapa waktu lalu baru saja mewawancarai seorang ibu yang memasak nasi dan batu untuk dimakan bersama anaknya. Cerita itu disampaikan Deddy kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjadi narasumbernya dalam sebuah konten Youtube.
Mendengar kisah itu, air muka Sri Mulyani berubah. Nada bicara yang biasa terdengar lugas dan tegas, berubah. Suaranya terdengar lebih rendah dari biasanya.
-
Kapan Sri Mulyani dan Retno Marsudi bertemu? Kemarin (1/8), akhirnya kita bertemu saat rapat bersama di Istana Merdeka... Always glad to meet my bestie,",
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Kapan Ganjar Pranowo bertemu dengan pelaku UMKM di Banyumas? Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri silaturahmi bersama Asosiasi Pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (9/1/2024).
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Devano Danendra dan Azizah Salsha mulai berteman? Devano Danendra dan Azizah Salsha telah menjalin persahabatan yang cukup lama.
"Saya lebih sedih lagi kalau dengar yang kaya begitu," ungkap Menteri Sri Mulyani di acara Deddy Corbuzier Podcast, Jakarta, Kamis (6/1).
Sempat terdiam beberapa saat, bendahara negara ini pun mengaku pemerintah kecolongan. Dia tampak kecewa karena ada masyarakat yang tidak tersentuh bantuan sosial yang dibagikan pemerintah. Padahal, dana yang telah digelontorkan untuk bantuan sosial lebih dari Rp 170 triliun.
"Kita punya lebih dari Rp 170 triliun untuk bansos, dalam hal ini tidak ada uang yang sampai ke mereka," kata dia.
Akui Bantuan Pemerintah Belum Menjangkau Sempurna
Dia pun mengakui nyatanya ada target yang luput dari jangkauan pemerintah. Ada bantuan yang salah sasaran. Sementara pemerintah sudah memberikan bantuan kepada 10 juta keluarga penerima program keluarga harapan (PKH), yakni mereka yang masuk dalam daftar keluarga termiskin.
Kemudian menambah 8 juta bansos berupa kartu sembako. Belum lagi bansos yang dianggarkan melalui Dana Desa. Seharusnya, kata dia berbagai dana yang dikucurkan bisa menyelamatkan seorang ibu yang tidak memiliki uang untuk membeli bahan makanan.
"Mestinya bisa dicover tapi itu juga tidak tersapu," kata dia.
Dia melanjutkan APBN setiap tahun juga menganggarkan untuk dana desa. Tidak kurang Rp 70 triliun diberikan pemerintah pusat ke setiap desa. Di tingkat daerah kabupaten dan kota pun sudah diberikan melalui berbagai instrumen seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Bagi Hasil (DBH), dana pendidikan, kesehatan dan sebagainya.
Belum lagi, dana yang dikeluarkan pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan sebagainya. "Jadi sedih, berarti ada masyarakat kita yang belum tercover, APBN tidak bisa cover itu semua. Makanya peran swasta ini butuh, tapi tetap negara harus ada kehadirannya meskipun minimal," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)