Ketahanan energi RI kalah dari Singapura dan Jepang
Rentannya ketahanan energi lantaran Indonesia masih sangat tergantung pada energi minyak.
Ketahanan energi nasional masih kalah di bawah negara tetangga. Padahal, bicara soal potensi energi di Indonesia, khususnya energi terbarukan, tidak perlu diragukan. Pasokan energi terbarukan pun masih cukup besar dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
Staf Ahli Kementerian ESDM Lobo Balia mengakui, rentannya ketahanan energi lantaran Indonesia masih sangat tergantung pada energi minyak. Di sisi lain, suplai dan pasokan energi terbarukan di dalam negeri tidak dimaksimalkan.
-
Siapa yang mengembangkan ESDS? Ketua tim pengembang ESDS, AA. Gde Yogi Pramana menjelaskan, alat tersebut dapat melakukan pengukuran massa dan panjang tubuh pada bayi secara cepat.
-
Siapa yang mendorong Perusda untuk menerapkan model bisnis berbasis energi terbarukan? Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik pun merespon dengan mendorong Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) membuat model bisnis berbasis energi terbarukan.
-
Apa saja kandungan dalam Esemag? Formula Esemag terdiri dari Zat Aktif Kunyit yang memiliki aktivitas antiulcer untuk mengurangi peradangan dan produksi asam lambung. Selain itu, ada juga kandungan Licorice atau akar manis yang bisa meningkatkan lapisan mukosa untuk melindungi lambung. Ada lagi kandungan meniran yang dikenal sebagai zat anti-inflamasi yang juga berperan untuk melindungi lambung. Terakhir, Esemag juga mengandung madu yang dapat mengatasi masalah pencernaan sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh.
-
Bagaimana Eno Sigit terlihat masih energik? Walaupun usianya tidak lagi muda, Eno masih terlihat energik dalam berbagai aktivitas, baik di bidang seni maupun olahraga.
-
Kapan pameran EIM diselenggarakan? Pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) digelar pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
"Ketahanan energi Singapura dan Jepang lebih tangguh dari kita padahal mereka tidak punya suplai," tegas Lobo di Jakarta, Rabu (6/6).
Menurutnya, dahulu Indonesia kaya minyak meskipun cadangannya tidak terlalu besar. Di sisi lain, industri minyak nasional sudah berumur lebih dari 1 abad. "Kalau dipompa terus selama itu pasti habis," katanya.
Rentannya ketahanan energi nasional juga bisa dilihat dari rendahnya akses masyarakat terhadap energi. Saat ini harga BBM di Jawa dan Luar Jawa sangat jauh berbeda.
"Tantangan utama, Indonesia melimpah sumber daya alam, tapi missmatch. Energi di Sumatra dan Kalimantan yang pakai Jawa. Jadinya akses ke energi sangat timpang lalu infrastruktur tidak siap sehingga daya beli masyarakat terbatas," jelasnya.
Di saat harga minyak dunia fluktuatif, harga minyak Indonesia juga masih sangat tinggi dan harus disubsidi. Dalam pandangannya, jika tidak ada pilihan strategi lain selain minyak, akan menjadi masalah besar bagi Indonesia.
Atas pertimbangan tersebut, pemerintah akan mengurangi ketergantungan terhadap minyak dan lebih mengandalkan energi-energi lokal dan energi terbarukan. "Aturan-aturan yang ada udah cukup, nilai tambah, ketahanan energi. Jelas kita akan kurangi ketergantungan pada minyak. Kita akan banyak gunakan energi lokal. Akhirnya kita akan tingkatkan porsi energi terbarukan," tambahnya.
(mdk/oer)