Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya
Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Mentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
- Cara Tetap Menjaga Kerenyahan Jamur Tiram Krispi Agar Tidak Lembek
- Remaja Terduga Teroris di Malang Beli Bahan Peledak Hasil Nabung Uang Jajan dari Orang Tua
- Peternakan Milik Jenderal Bintang Dua Polisi, Saat Senggang Santai Gembala Kambing
- Mentan Sentil Dirut Bulog: Jangan Terlalu Bersemangat Impor Daging Kerbau, tapi Lupa Serap Gabah dan Jagung Petani
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani, Segini Harganya
Ketimbang Impor, Mentan Amran Minta Bulog Segera Beli Jagung dari Petani
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) segera menyerap produksi jagung dalam negeri.
Mengingat saat ini memasuki panen raya besar terutama di sejumlah sentra seperti Provinsi Gorontalo.
Jika tidak segera diserap Bulog, Amran khawatir harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh.
"Sekarang sudah turun Rp 3.600 kasihan petani kita, apakah kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop impor nih dan jangan sampai berikutnya terjadi impor lagi. Bulog harus bergerak cepat,"
ujar Amran usai meninjau Gudang Jagung Polohumo, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Minggu, (21/4).
Selain menyerap, kata Mentan, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar alias menguntungkan.
Jangan sampai, petani rugi karena hasil panen lebih murah dari biaya ongkos produksi.
"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan aku pastikan tidak ada lagi itu impor. Tapi jangan biarkan petani di saat harga jatuh berjalan sendiri, nah kami minta bulog supaya serap. Tolong diserap Ini harganya sudah Rp3.600," kata Amran.
Terlebih, kualitas jagung hasil panen raya ini dianggap cukup bagus dan bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia.
Amran menetapkan, harga yang layak untuk petani di sana harusnya di atas Rp 4.200 per kilogram.
"Ini sangat bagus, sangat bagus kualitasnya. Oleh karena itu, harusnya minimal Rp4.200 dibelikan dan tidak boleh dibiarkan menjadi Rp3.600," beber Amran.
Pemerintah saat ini berkomitmen penuh terhadap nasib dan kesejahteraan petani.
Hal ini bisa dilihat dari penambahan alokasi pupuk subsidi yang mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi dari Rp28 triliun menjadi Rp54 triliun.
"Pupuk sudah naik dua kali lipat, untuk disini (Kabupaten Boalemo) sudah kami tambah, perintah Presiden dan saya sudah tanda tangan," kata Amran.