Ketimpangan ekonomi RI cenderung meningkat, ini solusi bos Bappenas
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, saat ini pemerintah fokus untuk mengurangi ketimpangan, baik ketimpangan antar kelompok pendapatan maupun antar wilayah. Upaya mengurangi ketimpangan tersebut tersebut telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengakui tingkat ketimpangan ekonomi Indonesia cenderung mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Hal ini berbeda dengan dengan negara Asia lainnya.
Di tahun 2014, Indonesia dapat menurunkan gini ratio, di mana gini koefisien untuk bulan Maret 2017 menjadi 0,393 atau turun dari 0,408 pada tahun 2015. Penurunan gini rasio terjadi karena adanya pengurangan proporsi konsumsi per kapita pada desil paling atas.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Bagaimana Pancasila berperan dalam membentuk kepribadian bangsa Indonesia? Pancasila memiliki peran penting dalam membentuk karakter atau kepribadian bangsa. Hal ini yang kemudian membedakan antara bangsa Indonesia dan bangsa lainnya. Pancasila disahkan dalam pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), yang terdiri dari wakil-wakil seluruh rakyat Indonesia.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan tentang klaim TKN soal debat cawapres tema ekonomi? Menurut Anies, pembuktian atas klaim itu baru dapat dilihat pada saat debat cawapres berlangsung besok malam, Jumat, 22 Desember 2023.
-
Bagaimana cara Partai Nasional Indonesia (PNI) menjalankan politik ekonominya? PNI adalah partai yang fokus di dalam pemerintahan dengan menjunjung tinggi nasionalisme dan politik ekonomi bersifat nasionalis.
-
Apa yang dilakukan Bappenas untuk membantu dalam alokasi pembiayaan? Ini meliputi lokasi pembiayaan berdasarkan prioritas nasional pada sektor dan proyek strategis nasional yang berkelanjutan, pengembangan model investasi publik dan portofolio pembiayaan pembangunan, dan pelaksanaan kajian terkait koordinasi kelembagaan yang terlibat berikut sumber daya manusia dan pembiayaannya.
"Kelompok menengah dan terbawah mulai mengalami kenaikan. Pertumbuhan pengeluaran per kapita penduduk antar pulau didominasi pulau Jawa. Sedangkan wilayah Timur Indonesia, hanya segelintir penduduk yang laju pertumbuhan pengeluarannya di atas rata-rata wilayahnya," kata Bambang di Jakarta, Kamis (10/8).
Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, saat ini pemerintah fokus untuk mengurangi ketimpangan, baik ketimpangan antar kelompok pendapatan maupun antar wilayah. Upaya mengurangi ketimpangan tersebut tersebut telah tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Pada tahun 2019, tingkat kemiskinan diharapkan dapat turun menjadi 7-8 persen dari angka baseline 11,22 persen di tahun 2015. Demikian pula, angka ketimpangan diupayakan untuk menurun dari 0.408 di tahun 2015 menjadi 0.36 di tahun terakhir pelaksanaan RPJMN tersebut.
Bambang mengatakan, secara umum ada 4 faktor utama yang mendorong ketimpangan pada generasi sekarang dan masa depan. Pertama, ketimpangan peluang sejak awal kehidupan yang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Kedua, pekerjaan yang tidak merata. Ketiga, kekayaan yang terkonsentrasi pada sekelompok orang. Keempat, ketahanan ekonomi yang rendah.
Menurut Bambang, kepemilikan aset dapat menjadi salah satu faktor penentu dalam mengurangi ketimpangan. Tanpa aset produktif yang memadai, masyarakat ekonomi terbawah tidak dapat keluar dari kemiskinan serta tidak dapat meningkatkan pendapatannya. Lebih jauh lagi, tanpa aset yang memadai, keluarga rentan tidak dapat berinvestasi yang cukup untuk masa depan anak-anak mereka. "Hal demikian akan berulang terus menerus dalam suatu siklus dan menjadi lingkaran setan atau vicious circle," ujar Bambang.
Dalam menangani persoalan ketimpangan yang kian kompleks, lanjut Bambang, pendekatan one size fits all tidak lagi relevan untuk diterapkan. Penyesuaian pendekatan dan program harus dilakukan. Pengembangan kebijakan dan pemanfaatan program-program pembangunan berbasis bukti pengetahuan dan riset yang berkualitas akan mendorong tercapainya dampak maksimal usaha penurunan ketimpangan.
Bambang mengatakan Kementerian PPN/Bappenas sebagai lembaga kementerian yang memiliki peran strategis dalam perencanaan pembangunan nasional terus berupaya agar sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Untuk tujuan tersebut salah satu upaya Bappenas adalah bersinergi dengan Australian Departement of Foreign Affairs and Trade (DFAT) melalui Knowledge Sector Initiatives (KSI) serta mitra pembangunan lainnya menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk Indonesia Development Forum (IDF) kemarin. Secara garis besar penyelenggaraan IDF bertujuan untuk mewadahi para pelaku pembangunan untuk menciptakan inovasi dalam memperkuat perencanaan dan pelaksanaan kebijakan.
Dua tujuan IDF lainnya adalah memberikan rekomendasi kebijakan yang berbasis bukti, pengetahuan, dan riset berkualitas serta memperkuat kolaborasi multipihak dalam promosi tata kelola dan praktik berkelanjutan dalam pembangunan. "Saya berharap forum ini dapat menghasilkan terobosan menuju pertumbuhan berkualitas yang lebih baik," tutupnya.
Baca juga:
Bappenas sebut kebutuhan pangan terjangkau bantu masyarakat
Ini 4 faktor penyebab ketimpangan kaya-miskin versi bos Bappenas
IDF 2017, pemerintah cari solusi kurangi ketimpangan di Indonesia
Bos Bappenas incar investasi asing sektor pariwisata & infrastruktur
Pemerintah klaim angka kekurangan gizi kronis anak terus kurang