Ketua Banggar DPR: Pencapaian Target APBN 2022 Tergantung Penanganan Pandemi
Said berharap segenap kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah, dapat meningkatkan kinerjanya. Sebab, pandemi Covid-19 masih menjadi sumber ketidakpastian.
Ketua Badan Anggaran DPR, Said Abdullah mengatakan pencapaian target-target dalam RUU APBN Tahun Anggaran 2022 dan Nota Keuangan yang baru saja disampaikan oleh Presiden Joko Widodo sangat tergantung pada sejauh mana keberhasilan dalam mengendalikan pandemi Covid-19.
"Oleh sebab itu, pemerintah memiliki waktu hanya satu semester untuk menaklukkan pandemi. Padahal tantangan menghadapi pandemi Covid-19 masih sangat besar. Misalnya target realisasi vaksinasi yang masih rendah jika dibandingkan dengan negara maju, target testing dan tracing yang masih rendah dan naik turun, kecukupan fasilitas kesehatan, khususnya di luar Jawa yang masih rendah," ujar Said dikutip dari Antara, Senin (16/8).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya? Jika dibandingkan dengan kuartal II-2022, ekonomi RI mengalami perlambatan. Sebab tahun lalu di periode yang sama, ekonomi mampu tumbuh 5,46 persen (yoy).
-
Mengapa pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 meningkat dibandingkan dengan kuartal I-2023? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,” terang Edy.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa pembangunan IKN penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia? “Ibu Kota Nusantara diharapkan menjadi penggerak ekonomi Indonesia di masa depan, mendukung transformasi ekonomi nasional menuju visi Indonesia Emas 2045,” jelas Teni dalam sebuah sosialisasi.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen secara tahunan? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Said berharap segenap kementerian dan lembaga, termasuk pemerintah daerah, dapat meningkatkan kinerjanya. Sebab, pandemi Covid-19 masih menjadi sumber ketidakpastian terbesar atas situasi ekonomi nasional ke depan. "Pandemi Covid-19 menjadi game changer. Bisakah kita lalui pada tahun 2021, tentu sangat bergantung kinerja kita selama enam bulan ke depan," kata Said.
Selain itu, target pertumbuhan ekonomi pada 2022 sebesar 5 - 5,5 persen bisa diraih jika pada tahun ini 2021 pertumbuhan ekonomi minimal 3,3 persen. Pemerintah kini memiliki sisa dua kuartal untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi pada zona positif minimal 3 persen sebagai baseline.
"Saya perkirakan kuartal III-2021 akan mengalami kontraksi sekitar 1,7-2,2 persen akibat PPKM yang menekan sektor riil. Untuk itu pada kuartal IV 2021, pemerintah harus bisa minimal mencapai target pertumbuhan PDB 4,7 persen," ujar Said.
Di sisi lain, Said juga meminta pemerintah perlu disiplin dalam menjaga target defisit APBN. Sebab pada 2022 ini adalah tahun terakhir dapat melebarkan defisit lebih dari 3 persen terhadap PDB. "Pada tahun 2022 adalah transformasi (jembatan) kembali ke defisit maksimal 3 persen pada tahun 2023," kata Said.
Antisipasi Pendapatan Pajak
Oleh sebab itu, untuk mengantisipasi apabila penerimaan perpajakan nasional pada 2022 tidak tercapai, pemerintah perlu mengoptimalkan kreativitas pembiayaan yang tidak hanya bertumpu pada pembiayaan utang. Tingginya tingkat bunga yang harus dibayar setiap tahun sekitar Rp300 triliun memangkas ruang fiskal cukup signifikan.
"Langkah kreatif perlu ditempuh dengan mengoptimalisasikan kontribusi dividen BUMN, dan investasi. Saatnya pemerintah meminta kontribusi atas pembentukan Lembaga Pengelola Investasi," ujar Said.
Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada kisaran 5 - 5,5 persen pada 2022. Sementara itu, inflasi akan tetap terjaga pada tingkat 3 persen. Sedangkan rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.350 per USD, dan suku bunga Surat Utang Negara 10 tahun diperkirakan sekitar 6,82 persen.
Selanjutnya harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan akan berkisar pada USD 63 per barel. Lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 703.000 barel dan 1.036.000 barel setara minyak per hari.
Selain itu target pendapatan negara mencapai Rp1.840,7 triliun, target belanja negara Rp2.708,7 triliun, rasio defisit terhadap PDB Rp868 triliun atau 4,85 persen terhadap PDB, transfer ke daerah dan dana desa Rp770,4 triliun, tingkat pengangguran terbuka 5,5-6,3 persen, tingkat kemiskinan 8,5-9 persen dan rasio Gini 0,376-0,378.
(mdk/idr)