Kisah Pekerja Tambang Resign untuk Bisnis Batik, Modal Awal Cuma Rp200.000
Saat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang.
Pribahasa usaha tak pernah mengkhianati hasil, akhirnya berpihak pada Anton. Perlahan namun pasti, alokasi iklan untuk promosi batik terus bertambah, dari Rp200.000 menjadi Rp15 juta.
Kisah Pekerja Tambang Resign untuk Bisnis Batik, Modal Awal Cuma Rp200.000
Kisah Pekerja Tambang Resign untuk Bisnis Batik, Modal Awal Cuma Rp200.000
Berhenti bekerja sebagai pekerja tambang dengan gaji jutaan rupiah, tak membuat Anton Wibowo surut merintis sebuah usaha. Berkat usaha keras dan dukungan keluarga, usaha Anton berkembang cukup signifikan.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Pecah Telur, Anton bercerita dia memulai bisnis sebagai reseller batik di tahun 2017.
Modal yang dia gunakan untuk menjadi reseller batik yaitu Rp200.000. Uang itu merupakan hasil sisa gaji sebagai buruh tambang batu bara di Kalimantan Timur.
- Jangan Ceroboh Resign dari Kantor untuk Bangun Usaha, Perhatikan Dulu Hal Ini
- Resign dari PNS, Pria Ini Bangun Pabrik Tahu Bulat Beromzet Hingga Rp4 Miliar per Tahun
- Modal Jual Nasi Uduk, Sigit Bisa Raup Rp7 Juta per Hari
- Resign dari Pegawai Bank Demi Bisnis Cilok Bakso, Sarta Pernah Kehilangan Uang Puluhan Juta di Karyawan
"Waktu memutuskan resign tidak ada uang lagi, sisa uang di rekening cuma ada Rp200.000, kemudian saya top up untuk Facebook advertising," kata Anton sebagaimana dikutip pada Kamis (21/9).
merdeka.com
Anton bersama istri berjibaku menentukan foto yang menarik untuk diunggah ke Facebook dan marketplace. Dia dan istri terus mencari tahu tentang teknik dan strategi berjualan digital.
Pribahasa usaha tak pernah mengkhianati hasil, akhirnya berpihak pada Anton. Perlahan namun pasti, alokasi iklan untuk promosi batik terus bertambah, dari Rp200.000 menjadi Rp15 juta.
"Kita putar lagi sampai waktu itu bisa iklan sebulan Rp15 juta untuk budget iklan," ungkapnya.
Anton kemudian mengajak rekannya bernama Zulfikri Ridwanul Haq, untuk mengembangkan bisnis batik ini bersama. Anton melihat prospek batik yang dia rintis cukup menjanjikan di masa depan.
Tawaran Anton kepada Zulfikri terwujud, pesanan batik Anton terus meningkat. Hingga di tahun 2019, Anton mengajukan produknya di shopee Mall.
Tujuannya, untuk memperluas harga batik yang dia jual. Sebab, di awal merintis usaha batik ini, pangsa pasarnya adalah kelas rendah. Seiring meningkatnya pesanan, dia berpikir untuk melakukan diversifikasi segmen pasar.
"Kami ubah posisinya melalui batik premium," ucap Anton.
Saat ini, total karyawan yang bekerja di usaha batik Anton mencapai 67 orang. Setiap bulan, batik yang terjual sebanyak 11.000 potong. Batik yang diberi nama WOU bahkan berhasil menembus pasar luar negeri seperti Malaysia, Hongkong.
"Kalau kami rata-rata setiap bulan minimal 11.000 pcs produk batik yang keluar," sebut Anton.