Kisah Raja Tambang Batu Bara Hingga Menjadi Orang Terkaya Nomor 2 Indonesia, Hartanya Rp417 Triliun
Pada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Dia dikenal sebagai raja tambang batu bara dengan perusahaan miliknya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Kisah Raja Tambang Batu Bara Hingga Menjadi Orang Terkaya Nomor 2 Indonesia, Hartanya Rp417 Triliun
Kisah Raja Tambang Batu Bara Hingga Menjadi Orang Terkaya Nomor 2 Indonesia, Hartanya Rp417 Triliun
- Tak Banyak Diketahui Orang, Ini 4 Cara Mudah untuk Melunasi Utang
- Orang Paling Kaya se-ASEAN Ternyata Ada di Indonesia, Jumlahnya Ada 4 Orang
- Hanya Lulusan SD dan Buka Toko Kelontong, Pria Ini Pernah Jadi Orang Terkaya Nomor 2 di Indonesia dengan Harta Rp222 Triliun
- Orang Paling Kaya di Indonesia Punya Harta Rp1.000 Triliun, Sumbernya Ternyata dari Bisnis Ini
Pernahkah terbesit pikiran Anda soal bagaimana orang kaya di Indonesia memperoleh kekayaannya. Low Tuck Kwong merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia yang berada di peringkat ke-2 tahun 2024 berdasarkan Forbes, namanya berada tepat setelah Prajogo Pangestu.
Dia dikenal sebagai raja tambang batu bara dengan perusahaan miliknya, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) perusahaan yang bergerak di sektor tambang batu bara terbesar di Indonesia.
Mengutip berbagai sumber, Low Tuck Kwong lahir di Singapura pada 17 April 1948. Ayah bernama David Low Yi Ngo adalah sebagai pemilik perusahaan konstruksi di Singapura. Meski, latar belakang keluarga pebisnis, tak dipungkiri berbagai tantangan dia hadapi demi menjemput kesuksesannya.
Low Tuck Kwong menempuh pendidikan diploma Teknik Sipil di Japan Institute dan menyelesaikan gelar Doktor HC di Universitas Notre Dame of Dadiangas, Filipina pada tahun 2012.
Di usia 20-an Low Tuck menggali ilmu bisnis sebanyak-banyaknya dari bisnis konstruksi sang ayah, dia bekerja di perusahaan sang ayah sampai tahun 1972.
Akhirnya, di usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Setahun berada di Indonesia, Low Tuck mulai mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) yang berfokus pada bidang konstruksi termasuk pekerjaan umum, konstruksi bawah tanah, dan konstruksi bawah laut.
Di tengah membangun bisnisnya Low Tuck sempat kekurangan dana dan harus banyak beradaptasi dengan negara yang berbeda dari tempat kelahirannya. Namun, kesulitan itu tidak membuat Low tuck menyerah, dia memiliki kegigihan yang besar membangun bisnis.
Perlahan kesulitannya teratasi, kesuksesan kian menghampiri, Low tuck memutuskan untuk mengganti kewarganegaraan dari Singapura ke Indonesia pada tahun 1992.
Perlahan perusahaannya melebar ke sektor bisnis pertambangan batubara, 1997 Low Tuck mengakusisi PT Gunung Bayan Pratamacoal (GBP) yang dikenal dengan Bayan Resources, perusahaan investor dalam industri pertambangan batubara Indonesia.
Kemudian pada 1998, dia berhasil mengakusisi PT Dermaga Perkasa Pratama (DPP) yaitu terminal batu bara yang berada di Balikpapan.
Sambil berjalannya penambangan GBP dan DPP, Bayan Group bertransformasi menjadi perusahaan tambang batu bara besar. Bayan Group memiliki beberapa infrastruktur batubara terdepan di Indonesia dengan kepemilikan atas Balikpapan Coal Terminal, Dermaga Perkasa dan Wahana, serta dua Floating Transfer Barge (KFT).
Berhasil menjadi pengusaha sukses, Low Tuck mengepakkan sayap bisnisnya untuk mengendalikan perusahaan di industri energi baru di Singapura, Metis Energy yang sebelumnya dikenal Manhattan Resources, dan memiliki kepentingan di The Farrer Park Company, Samindo Resources, dan Voksel Electric.
Low Tuck Kwong juga mendukung SEAX Global membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet yang menghubungkan Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Sumber kekayaan Low Tuck Kwong sebagian besar berasal dari PT Bayan Resources Tbk yang bergerak dibidang bisnis tambang batu bara.
Melansir dari Forbes real times mte worth, kekayaan Low Tuck Kwong tercatat sebesar USD 26 miliar atau setara dengan Rp417 triliun.
Tidak hanya karena keberuntungan, tetapi juga karena kegigihannya dalam membangun bisnis dan kecerdasan management yang bagus, membawanya pada kesuksesan yang gemilang.