Kisah Sheki, Wanita 20 Tahun Mampu Raup Rp 8 Juta Lewat Bisnis MUA
Tren make up tengah booming saat ini, banyaknya orang yang menjadi beauty blogger hingga Make Up Artist (MUA) menandakan tren make up sudah makin tinggi. Tak Sedikit pula banyak yang menggantungkan nasib lewat make up.
Tren make up tengah booming saat ini, banyaknya orang yang menjadi beauty blogger hingga Make Up Artist (MUA) menandakan tren make up sudah makin tinggi. Tak Sedikit pula banyak yang menggantungkan nasib lewat make up.
Seperti Shekinah, wanita usia 20 tahun ini menggantungkan nasibnya lewat make up. Dia pun mulai terjun di dunia tersebut sejak 3 tahun lalu saat masih tinggal di Lampung.
"Awal mula terjun ke make up adalah ngerasa ini adalah passion ku, dan karena aku suka aku lihat dunia makeup bisa berkembang dan tidak akan ada habisnya makanya aku memutuskan untuk masuk kedunia makeup dan berjuang di sini," kata Sheki kepada Merdeka.com.
Dia menceritakan, awal mulanya terjun ke dunia make up dengan mengikuti perlombaan make up. Sayangnya, dia tidak meraih kemenangan, namun hal ini justru membuatnya semakin termotivasi untuk mengembangkan passionnya di dunia make up.
Meski demikian, ini bukan lah hal yang mudah. Banyak tantangan yang harus dia hadapi, seperti beradaptasi dengan diri sendiri untuk disiplin waktu dan sabar menghadapi pelanggan dengan berbagai karakter. Selain itu, persaingan MUA pun menjadi tantangan untuknya.
"Bagaimana cara mereka menghargai hasil orang lain karena dari situ kita bertemu dengan sesama makeup artis yang dapat membangun kita lebih baik atau malah dapat menjatuhkan kita," jelasnya.
Tak lama, dia pun pindah ke Jakarta mengikuti suaminya dan mulai membuka usahanya lagi di Jakarta. Di sini, dia harus beradaptasi kembali karena lingkungan di Jakarta berbeda dengan Lampung. Menurutnya, para MUA baru lebih dihargai dan tentunya banyak pembelajaran yang dia dapat.
"Untuk perbedaan sendiri lebih terlihat jelas di harga. Di Jakarta minimal orang akan percaya dengan harga standar Rp 450.000 sedangkan di Lampung harga pasarnya di calon pelanggan adalah Rp 200.000. Di Jakarta orang lebih menghargai hasil orang walau mereka memang lebih menuntut hasil yang lebih rapi, dan kalau di Jakarta orang lebih suka tren yang natural seperti makeup tidak makeup tapi tetap membuat wajah terlihat berbeda namun tidak menjadi orang lain," imbuhnya.
Di Jakarta, Sheki lebih banyak mendapat pesanan jasa make up dibanding saat di Lampung. Bahkan, dia bisa meraup penghasilan hingga Rp 8 juta per bulan.
Dalam persaingan bisnis MUA yang semakin ketat, terutama di Jakarta, Sheki akan terus menerapkan motto disiplin dan rendah hati dalam bekerja. Selain itu, komunikasi yang baik dengan pelanggan, konsisten dengan hasil, totalitas dan memiliki etika yang baik pun terus dipertahankan olehnya.
"Tidak pernah berhenti untuk belajar bagaimana pun keadaannya dari para senior bagaimana mereka menangani pelanggan, bagaimana cara mereka menemukan jati diri dalam karakter makeup mereka. Terus belajar tren makeup yang lagi naik namun tidak meninggalkan karakter makeup yang kita punya. Terus latihan praktik dan mencoba jenis-jenis makeup yang kita miliki," tandasnya.
Baca juga:
Lewat WOW Brand Festive Day, MarkPlus Selaraskan Bisnis Online dan Offline
Di Depan Anak Muda, Sandiaga Ungkap Rahasia Sukses Jadi Pengusaha
Mantan Wakil Presiden Alibaba Beberkan Kunci Sukses Berbisnis di Era Digital
Jadi Pendiri Amazon dan Blue Origin, Begini Cara Jeff Bezos Mengatur Waktu
Perkembangan Ekonomi Digital, Mochtar Riady Ingatkan Pelaku Usaha Lebih Sensitif