Kisah Startup Lokal Bikin Ojek Online Sendiri, Kini Terima 1.000 Transaksi per Hari
Dalam satu hari, rata-rata ojek ‘Jeggboy & Girl’ menerima antara 900-1.000 transaksi, yang 60 persen merupakan pesanan belanja di pasar dan makanan siap saji, 15 persen layanan antarjemput penumpang, dan sisanya jasa pengantaran barang.
Ojek online saat ini sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, kini sangat mudah pesan ojek lewat telepon genggam. Tak hanya, mengirim barang juga sangat mudah dengan ojek online beserta tarif yang jelas.
Di daerah Salatiga, Jawa Tengah kini hadir ojek online lokal yaitu Jeggboy & Girl. Pemilik usaha Jeggboy & Girl, Sri Sahono menjelaskan, usaha ini didirikan untuk untuk memberikan kemudahan masyarakat dalam berbelanja dan bepergian.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Mengapa konten video Jakarta di masa depan menjadi viral? Karena kreativitasnya, postingan @fahmizan kemudian menjadi viral dan di repost oleh banyak akun di berbagai sosial media.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Gimana cara bikin seblak jadi konten yang viral? Kamu juga bisa bikin konten seblak ala kamu sendiri, siapa tahu nggak kalah viral dari mamang seblak sebelah kan.
"Awalnya, 'Jeggboy & Girl' merupakan wujud dari keinginan saya membantu para pedagang di pasar tradisional yang kian tergerus modernisasi," katanya dikutip dari Antara, Sabtu (25/4).
Dia mengatakan ingin mengangkat pasar tradisional agar bisa bertahan dan tumbuh, mengingat kualitas produk pasar tidak kalah dengan pasar modern, bahkan harga jauh lebih rendah.
Menurut dia, usahanya membawa konsep ‘dibelanjain’, yang artinya siap membantu karyawan maupun ibu rumah tangga berbelanja kebutuhan sehari-hari di pasar tradisional maupun pasar modern.
Dalam satu hari, rata-rata ojek ‘Jeggboy & Girl’ menerima antara 900-1.000 transaksi, yang 60 persen merupakan pesanan belanja di pasar dan makanan siap saji, 15 persen layanan antarjemput penumpang, dan sisanya jasa pengantaran barang.
Ojek online tersebut memiliki 240 pengemudi yang 40 persennya wanita dan di bawah 35 tahun.
"Jam operasional mulai pukul 05.00 pagi hingga 24.00 malam dan tarif Rp2.250 per kilometer. Karena Salatiga merupakan kota kecil, rata-rata tarif satu kali layanan sebesar Rp10 ribu," ujarnya.
Sahono merupakan salah satu mitra binaan PT Pertamina (Persero). Dia mengikuti program pendanaan UMKM Pertamina pada 2021, mendapatkan pelatihan online serta bantuan perangkat penunjang kerja.
"Pinjaman modal yang saya dapatkan, separuhnya digunakan untuk membuat aplikasi jasa transportasi," ujarnya.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengapresiasi usaha Sri Sahono tersebut. Menurut dia, setiap UMKM harus memiliki pemikiran kreatif dalam memilih jenis usaha agar bisnisnya bisa berkembang dan berkelanjutan.
"Pertamina memberikan dukungan kepada UMKM hampir di semua sektor, termasuk sektor jasa yang dikelola Sri Sahono. Usaha ini sangat inspiratif, memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, dan memberikan peluang lapangan kerja," ujarnya.
Menurut dia, usaha ojek online itu juga mendorong pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender sesuai dengan SDGs Nomor 5, yakni memberi harapan baru terhadap hak kaum perempuan untuk mengambil keputusan dalam usaha yang ditekuni.
Lewat usaha tersebut perempuan Indonesia ikut berperan bersama suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga.
"Berkembangnya bisnis start up lokal di bawah binaan Pertamina, menjadi bukti nyata kontribusi perusahaan dalam memberikan kemudahan akses modal, pendampingan bagi usaha kecil menengah, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat," kata Fadjar Djoko Santoso.