Kisah Sukses Denara Bali, UMKM Sempat Bangkrut Kini Sukses dengan Produk Kecantikan
Didirikan pada tahun 1997, perusahaan ini awalnya fokus pada industri aromaterapi dan dupa, dan sempat sukses dengan ekspor produk ke berbagai negara.
Denara Bali, merek lokal Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang terkenal dengan produk kecantikan seperti body scrub dan body lotion, memiliki perjalanan yang penuh tantangan dan inspirasi.
Didirikan pada tahun 1997, perusahaan ini awalnya fokus pada industri aromaterapi dan dupa, dan sempat sukses dengan ekspor produk ke berbagai negara.
-
Bagaimana cara kata-kata inspiratif memotivasi seseorang? Kata-kata inspiratif singkat umumnya berupa kalimat sederhana. Namun di balik kalimat-kalimat sederhana itu, terdapat makna yang mendalam.
-
Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh kata-kata inspiratif pengusaha muda? "Alasanku menjadi pebisnis karena mau membuka banyak lapangan kerja dan banyak bermanfaat buat orang lain."
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menjadi orang sukses? Orang yang sukses cenderung berpandangan positif terhadap segala hal.
-
Kapan kata-kata motivasi ini dikumpulkan? Melansir dari ragam sumber, Jumat (29/12) berikut 110 kata-kata motivasi sekolah yang bisa dijadikan inspirasi.
-
Bagaimana kata-kata motivasi yang lucu bisa membantu kita meraih kesuksesan? Dengan menjaga pola pikir positif dan memandang hidup dengan lebih ringan, kita dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik dan meraih kesuksesan.
-
Bagaimana cara kata-kata berkelas ini bisa menginspirasi orang? "Life isn't about finding yourself. Life is about creating yourself." - George Bernard Shaw (Hidup bukanlah tentang menemukan dirimu sendiri. Hidup itu tentang menciptakan dirimu sendiri)
"Jadi sebenarnya Denara Bali ini Kita berawal dari tahun 1997, tapi bukan produk perawatan diri. Kita waktu itu di industri aromaterapi, dupa dan lain-lain. Kita juga sempat ekspor," kata CEO Denara Bali, Sathya Narayana dalam acara media visit, Bali, Rabu (28/8).
Namun, Sathya bilang perjalanan Denara Bali bukan tanpa rintangan. Pada tahun 2005, perusahaan menghadapi masalah serius dengan cashflow dan pembayaran pelanggan yang menyebabkan kebangkrutan. Meski mengalami kemunduran, pendiri Denara Bali tetap bertekad untuk bangkit.
"Cuma sayangnya memang, ya mungkin nasib yang kurang baik ya, kita akhirnya sempat bangkrut waktu itu karena tidak lancar cashflow, ada tersendat pembayaran dari customer," ungkap dia.
Meski begitu, pada tahun 2007, Denara Bali didirikan kembali dengan fokus baru, beralih dari aromaterapi ke produk spa yang memanfaatkan kekayaan budaya Bali.
Dengan pesona pulau Dewata yang terkenal dengan spa dan wellness, Denara Bali berkomitmen menghadirkan sensasi spa Bali melalui produk kecantikan yang dapat dinikmati di mana saja.
- Hati-Hati, BPOM Temukan 16 Produk Kosmetik Palsu yang Tersebar di Jakarta, Bandung Hingga Makassar
- Bos Kimia Farma Blak-Blakan Ungkap Penyebab Kerugian Fantastis Perusahaan
- Kisah Pasutri ASN Asal Tulungagung Sukses Bisnis Rambak Premium, Berhasil Produksi 75 Kg/Hari
- Anggap Aturan Pajak 40% Matikan Usaha, PHRI Bali dan Asosiasi SPA Ancam Gugat ke MK
"Denara Bali ini biar bisa mendirikan lagi gimana caranya, akhirnya kebetulan waktu itu kita melihat sebuah peluang bisnis yang mana kita melihat di Bali sendiri Itu salah satu daya lainnya adalah produk spa," jelas CEO itu.
"Anggaplah misalnya wisatawan berlibur ke Bali pasti ingin merasakan sensasi spa di Bali, tetapi yang kami usung saat ini adalah produknya," tambahnya.
Transformasi Mulai Tahun 2020
Singkat cerita, Sathya yang merupakan generasi kedua dari keluarga pendiri. Bergabung pada tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19, dia melihat potensi besar untuk mengembangkan bisnis ini.
Dengan hanya 13 anggota tim saat itu, Sathya memimpin transformasi signifikan, menambah personel baru di bidang pemasaran, HR, kontrol kualitas, dan akuntansi. Kini, tim Denara Bali telah berkembang menjadi 28 orang.
"Tujuan kami adalah membawa sensasi spa Bali ke seluruh dunia melalui produk kami. Kami ingin memastikan bahwa meskipun tidak semua orang dapat mengunjungi Bali, mereka tetap bisa merasakan pengalaman khas Bali melalui produk kami," papar dia.
Diketahui, awal mula Denara Bali bermula dari orang tua Sathya, Made Diksa Wimona dan drh. Ni Wayan Kesumawati Dewi, yang mendirikan bisnis ini pada Agustus 2008.
Keduanya melihat peluang besar di industri kosmetik dan perawatan tubuh, khususnya produk spa Bali. Ni Wayan Kesumawati mengikuti kursus pelatihan pembuatan formula perawatan tubuh untuk menciptakan produk seperti body scrub dan sabun alami yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Meskipun saat pandemi Covid-19 merasakan tantangan besar dengan sistem pemasaran yang masih offline, Sathya melakukan inovasi dengan mengadopsi strategi penjualan yang lebih modern. Denara Bali kini memanfaatkan platform online seperti Tokopedia dan ShopTokopedia, menjangkau pelanggan secara lebih luas.
Dengan dedikasi untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang, Denara Bali terus berkomitmen untuk menawarkan kualitas terbaik dalam setiap produknya.
Transformasi yang dipimpin oleh Sathya Narayana menunjukkan tekad dan semangat yang kuat untuk membawa Denara Bali menuju kesuksesan yang lebih besar, sambil tetap mempertahankan akar budaya Bali yang kental.