Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bertemu Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
Kerja sama ini akan membawa manfaat signifikan dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik.
Kolaborasi Apik BPJS Kesehatan dengan Pemkot Balikpapan dalam Program JKN
Dirut BPJS Kesehatan Bertemu Wali Kota Balikpapan
Menjalani tahun ke sepuluh menjadi badan penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan terus berupaya meningkatkan kualitas mutu layanan bagi pesertanya.
Salah satu upaya yang dilakukan melalui pertemuan antara Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti bersama Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud.
-
Apa itu Program Pesiar BPJS Kesehatan? BPJS Kesehatan resmi meluncurkan program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (PESIAR). Program tersebut dihadirkan untuk mengakselerasi proses rekrutmen peserta dan meningkatkan keterlibatan aktif dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
-
Bagaimana BPJS Kesehatan mempermudah akses bagi peserta JKN? Inovasi berbasis digital dihadirkan BPJS Kesehatan Ia menjelaskan, sejumlah inovasi berbasis digital yang dihadirkan BPJS Kesehatan demi memberikan kemudahan akses bagi peserta JKN antara lain meliputi BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), dan Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA).
-
Apa yang dihapus dari BPJS? Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah menjawab pertanyaan publik terkait naiknya iuran ketika Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) berlaku.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan memberikan kemudahan akses bagi masyarakat? Untuk itu, mereka melakukan transformasi digital dengan menghadirkan berbagai layanan inovatif yang mengandalkan teknologi dan digitalisasi.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
-
Siapa yang bisa memanfaatkan POROS BPJS Kesehatan? "POROS BPJS Kesehatan dapat diakses oleh peserta JKN yang sedang mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan, baik tingkat pertama maupun tingkat lanjutan melalui x-banner atau poster yang tersedia di area pendaftaran maupun pelayanan," tambah Ghufron.
Kunjungan tersebut untuk membahas langkah peningkatan layanan kesehatan dan manfaatnya bagi warga Kota Balikpapan.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Wali Kota Balikpapan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, serta jajaran Pemerintah Kota Balikpapan.
Dalam suasana akrab, Ghufron menyampaikan apresiasinya atas komitmen Wali Kota Balikpapan dalam dukungannya kepada BPJS Kesehatan, sehingga saat ini Kota Balikpapan termasuk salah satu kota yang mendapatkan predikat Universal Health Coverage (UHC).
"Untuk capaian di Kota Balikpapan sudah bagus di 99,68 persen.
Diharapkan pemerintah mendukung program ini dengan mengajak masyarakat untuk secara tertib melakukan cek status kepesertaan BPJS Kesehatannya. Tidak harus ke kantor cabang, BPJS Kesehatan sudah memiliki kanal layanan tanpa tatap muka,"
ucap Ghufron.
Fokus utama pertemuan ini adalah membahas perkembangan apa saja yang telah BPJS Kesehatan lakukan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Ghufron menekankan saat ini BPJS Kesehatan telah bertransformasi digital dan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang cepat mudah dan setara.
- Sekjen PDIP Hasto PDIP Bicara Kabinet Ganjar-Mahfud Jika Menang Pilpres, Bakal Ada Menteri Digital
- Program Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Cetak Anak Muda Unggul Disektor Digital
- Kolaborasi Pemkab dengan Pusat hingga Desa, 1.300 Rumah Tidak Layak Huni di Banyuwangi Direnovasi
- Ganjar Lanjutkan Program Jokowi: Lakukan Percepatan
"Saat ini juga telah dilakukan implementasi Aplikasi i-Care JKN di fasilitas kesehatan.
Aplikasi i-Care JKN ini berfungsi untuk memudahkan petugas medis dan penyelenggara pelayanan kesehatan mengetahui riwayat pelayanan kesehatan yang diakses oleh peserta JKN dalam satu tahun terakhir,"
lanjut Ghufron.
Ghufron juga menyampaikan pentingnya kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan pemerintah daerah dalam mengoptimalkan transformasi digital. Tujuannya untuk memastikan peserta jaminan kesehatan mendapatkan layanan terbaik.
"Lalu bagi peserta yang ingin mendapatkan layanan BPJS Kesehatan tidak selalu harus ke kantor cabang.
Kami punya beberapa kanal layanan non tatap muka seperti melalui Aplikasi Mobile JKN, dan Pelayanan Administrasi Melalui WhatsApp (PANDAWA) yang dapat melayani kebutuhan masyarakat cukup dengan lewat smartphone saja,"
ujar Ghufron.
Ajakan Masyarakat untuk Melakukan Skrining Kesehatan
Ghufron juga tidak lupa untuk mengingatkan Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengajak masyarakat melakukan skrining kesehatan, guna mengetahui risiko potensi penyakit kronis seperti Diabetes Militus, Jantung Koroner, Hipertensi dan Gagal Ginjal Kronis.
Sementara itu, Rahmad menegaskan bahwa Pemerintah Kota Balikpapan mendukung upaya peningkatan layanan kesehatan.Menurutnya, kesehatan masyarakat adalah salah satu aset berharga di Kota Balikpapan.
Kerja sama dengan BPJS Kesehatan akan membawa manfaat signifikan dalam memberikan layanan kesehatan yang lebih baik lagi bagi seluruh warga Balikpapan.
"Di 2021 kemarin, kami telah mengeluarkan Peraturan Wali Kota Balikpapan Nomor 26 Tahun 2021.
Peraturan tersebut berisikan mengenai pedoman pelaksanaan program jaminan kesehatan bagi peserta di segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) yang didaftarkan oleh pemerintah daerah,"
terang Rahmad.
Kolaborasi Optimalkan Penggunaan Fasilitas Kesehatan
Dalam diskusi mendalam, keduanya membahas strategi untuk memperbaiki aksesibilitas layanan kesehatan.
Keduanya setuju untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan penggunaan fasilitas kesehatan yang ada, serta mengidentifikasi apa yang memerlukan perbaikan.
Selain itu, program dan wadah edukasi kesehatan juga menjadi perhatian penting dalam perbincangan kali ini.