Kolaborasi dengan BSN, BUMN Ingin UMKM Lebih Berdaya Saing
Kementerian BUMN berencana ingin mengkolaborasikan etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI yang diluncurkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan program PaDi UMKM yakni, pasar Digital pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Kementerian BUMN berencana ingin mengkolaborasikan etalase Digital Produk UMKM Ber-SNI yang diluncurkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dengan program PaDi UMKM yakni, pasar Digital pengadaan Barang dan Jasa BUMN.
Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mewakili Menteri BUMN Erick Thohir, dalam acara launching etalase digital produk UMKM Ber-SNI, Selasa (30/11).
-
Apa yang dilakukan BNI untuk mendukung transformasi BUMN? BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kredit tersebut tumbuh sebesar Rp6.3 Triliun secara year to date dari Rp91.6 Triliun di Desember 2022.
-
Apa yang diperoleh Sarung Mangga terkait sertifikasi SNI? Produk Sarung Mangga berhasil meraih sertifikat berstandar SNI 110:2019 Kategori Sarung Tradisional dari Balai Sertifikasi Textil Kementerian Perdagangan dan Perisdustrian.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
"Adanya etalase digital ber-SNI ini kami melihatnya ada peluang yang dapat dikolaborasikan dengan padi UMKM, yang tentunya diharapkan akan semakin menumbuhkembangkan ekosistem bagi UMKM dalam meningkatkan akses pasarnya yang lebih berdaya saing," kata Loto.
Dia menjelaskan, perkembangan dunia digital merupakan peluang mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM yang lebih luas.
Sehingga paya pengembangan etalase digital produk UMKM perlu didukung karena akan dapat mengintegrasikan produk UMKM kita dengan global value chain. Dalam mendukung digitalisasi produk UMKM, Kementerian BUMN telah menghadirkan platform digital juga yaitu, pasar UMKM atau dikenal PaDi UMKM.
PaDi UMKM, dikenal sebagai platform yang memfasilitasi potensi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertemu secara langsung dengan BUMN, sehingga menjadi media yang memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi dan perluasan pasarnya terutama pasar dari BUMN.
Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi langkah BSN meluncurkan etalase produk UMKM ber-SNI. Menurutnya, etalase produk UMKM ber-SNI kali ini merupakan salah satu wujud konkrit BUMN dalam mendukung UMKM naik kelas.
Di samping itu juga mempunyai peran yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing UMKM di pasar internasional dan di pasar nasional sendiri, yang didukung kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan antara lain Kementerian, lembaga pemerintah daerah, dan swasta.
"Salah satu kolaborasi peningkatan daya saing UMKM telah dilakukan BUMN dengan Badan Standarisasi Nasional melalui penerapan SNI," ucapnya.
Lantaran, pemenuhan standar menjadi salah satu kebutuhan penting bagi pelaku usaha, utamanya bagi UMKM yang ingin meningkatkan mutu produk dan memperluas pasar produknya.
Penerapan SNI UMKM Binaan BUMN
Upaya pembinaan penerapan SNI pada UMKM telah dicontohkan oleh beberapa BUMN, di antaranya PT Pupuk Kaltim, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kujang, PT Pusri, PT Semen Baturaja, PT Pelindo, PT BNI dan PT TWC, sehingga UMKM diantaranya telah memperoleh sertifikat SNI.
"Kami menghimbau BUMN lainnya dapat mengikuti langkah BUMN yang bersinergi dalam pendampingan penerapan SNI," ucapnya.
Sesuai pesan Menteri BUMN Erick Thohir, diharapkan semakin banyak BUMN yang mempunyai program pembinaan penerapan SNI, sekaligus semakin banyak UMKM yang meningkat kualitas produknya dan meningkat daya saing produknya di pasar nasional dan global.
Lebih lanjut, Loto menyampaikan, perkembangan dunia digital merupakan peluang mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM yang lebih luas. Upaya pengembangan etalase digital produk UMKM perlu didukung karena akan dapat mengintegrasikan produk UMKM Indonesia dengan global value chain.
Adapun dalam mendukung digitalisasi produk UMKM, Kementerian BUMN telah menghadirkan platform digital juga yaitu pasar UMKM atau dikenal padi UMKM, yang memfasilitasi potensi pelaku UMKM di Indonesia untuk bertemu secara langsung dengan BUMN.
Sehingga BUMN menjadi media yang memberi peluang bagi UMKM dalam mendapatkan transaksi dan perluasan pasarnya terutama pasar dari BUMN. "Dengan adanya etalase digital ber-SNI ini kami melihatnya ada peluang yang dapat dikolaborasikan dengan padi UMKM, yang tentunya diharapkan akan semakin menumbuhkembangkan ekosistem bagi UMKM dalam meningkatkan akses pasarnya yang lebih berdaya saing," pungkas Loto.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)