Komisaris BUMN Minta Maaf Usai Unggah Cuitan Hina Gubernur DKI Jakarta
Sebuah akun twitter dengan nama @kemalarsjad meminta maaf usai menghina Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui akun tersebut milik seorang komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebuah akun twitter dengan nama @kemalarsjad meminta maaf usai menghina Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Diketahui akun tersebut milik seorang komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Halah.... xxxxxxx bener lah nih orang. Kalo ketemu gw xxxxxxx mukanya...!!!!" tulis akun tersebut dalam tangkapan layar netizen yang dikutip oleh Liputan6.com, Senin (28/6). Kata-kata yang dilontarkan akun tersebut sangat kasar.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa saja yang disampaikan Anies Baswedan saat berada di UGM? Dalam kesempatan itu, Anies mengucapkan terima kasih telah diundang dalam acara tersebut.Bagi Anies, undangan untuk berdialog dengan mahasiswa di banyak kampus merupakan hal yang penting. Menurutnya, di genggaman anak-anak mudalah masa depan demokrasi ditentukan."Lewat dunia digital, kalian telah menunjukkan peran nyata menjaga konstitusi, memperkuat demokrasi, dan mengamankan cita-cita reformasi," kata Anies dikutip dari Liputan6.com.
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
Dalam unggahan cuitan tersebut disertai sebuah link berita dari sebuah media dengan judul Anies: RS di DKI Masih mampu Tampung Pasien Covid-19. Namun tak lama kemudian cuitan tersebut dihapus dan diganti dengan sebuah unggahan permintaan maaf.
"Terima kasih teman2 yg baik yg sudah mengingatkan dan memberi sebuah pembelajaran untuk saya. Untuk itu, mohon diterima permohonan maaf saya.
Semoga badai Covid cepat berlalu dan kita semua sehat2 saja." tulis @kemalarsjad.
Melalui pesan tertulis, Kemal Arsjad pun memberikan penjelasan terkait alasan dibalik cuitannya tersebut. Menurutnya, saat ini banyak masyarakat yang terkonfirmasi Covid-19 termasuk kerabatnya belum mendapatkan perawatan yang memadai akibat Bad Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit di Jakarta sudah sangat minim.
"Saya sangat sedih dan saya yakin teman-teman juga pasti sangat prihatin dengan kondisi ini," kata dia.
Namun di saat bersamaan, lanjut Kemal Arsjad, dirinya juga membaca pemberiaan yang menyebut jika DKI Jakarta masih bisa menampung pasien Covid-19. Hal ini yang membuat Kemal Arsjad akhirnya menulis cuitannya.
"Akibatnya emosi saya terpancing, mengingat banyak kerabat dekat yang belum bisa mendapatkan penanganan dengan status CT yang kurang baik," jelas dia.
"Saya sadar seharusnya saya dapat menahan diri. Dan untuk itu saya meminta maaf sebesar-besarnya jika ada teman yang merasa tersinggung dengan cuitan saya tersebut," lanjut dia.
"Saya berharap dan berdoa pak Anies mampu menjaga kinerha memberi rasa aman bagi warga Jakarta," tutup dia.
Untuk diketahui, Kemaldiangkat sebagai Komisaris Independen PT Askrindo oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tanggal 18 Januari 2021. Penetapan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-18/MBU/01/2021 sejak 18 Januari 2021 lalu.
Kemal sendiri sudah bergelut di dunia perfilman tanah air sebagai produser film. Karya-karya filmnya pun tak asing di telinga, seperti Pasukan Kapiten (2012), Langit ke 7 (2012), 5 Elang (2011), Sang Penari (2011), Garuda di Dadaku (2011), Kebun Binatang (2011), dan Babi Buta yang Ingin Terbang (2008).
Dilansir dari profil Linkedin-nya, Kemal pernah menjabat sebagai Managing Director PT Lynxfilms (Juli 2005 - November 2014), Managing Director MacroAd (November 2013 - Juni 2015), Managing Director KreatiFund (Oktober 2016 hingga sekarang), dan Managing Director Flash Hub Event (Oktober 2016 hingga sekarang).
Kemal juga ernah mengemban tugas di Linikidi.id, PT Pulau Pulau Media, BIDP Bali Diving, Scuba Sraya Resort, KreatiFund, dan Flash Hub Event. Dia mengenyam pendidikannya di SMP 56 Jakarta dan Universitas Pelita Harapan dengan jurusan Marketing dan Finance pada 1994-2001.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Dukung Program BUMN Kembangkan Pengobatan Herbal, Kini Sumut Punya Kebun Toga
Waskita Realty Bukukan Laba Rp48 Miliar di 2020
Strategi Hotel Indonesia Pertahankan Bisnis di Tengah Pandemi
Imbas Larangan Terbang, Garuda Indonesia Hanya Angkut Kargo ke Hong Kong
VIDEO: Mengenal Apa Itu Ivermectin, Obat Murah Buat Terapi Pencegahan Covid-19
Pembangunan Terminal LPG Pertamina di Wayame Ambon Capai 95 Persen