Komisi VII setujui target lifting migas pada APBN 2014
DPR setuju asumsi lifting migas pada tahun depan sebesar 860.000 barel per hari.
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui target lifting minyak dan gas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014 sebesar 860.000 barel per hari. Namun pada persetujuan ini sejumlah fraksi memberikan beberapa catatan.
"FPG, PAN dan PDI-P mendukung Inpres nomor 2 2012 sebesar 1,01 juta Bpod pada tahun 2014," jelas Ketua Komisi VII Sutan Bathoegana di DPR RI, Jakarta, Rabu (26/6).
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
-
Kenapa ANBK dilakukan? Pemerintah Indonesia melakukan perbaikan dan evaluasi pendidikan dengan cara pemetaan mutu melalui program asesmen nasional (AN).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pelaksanaan APBN? Di mana pemerintah harus bertanggung jawab atas semua pendapatan dan pengeluaran kepada rakyat, di mana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi.
-
Apa yang menjadi tujuan utama dari penerapan APBN? Sebagai salah satu unsur penting dalam perekonomian negara, tentu APBN diadakan dengan fungsi dan tujuan yang jelas.
-
Bagaimana APBN digunakan untuk mencapai kesejahteraan yang merata? Fungsi distribusi, APBN harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Ini dilakukan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang merata tanpa kesenjangan.
-
Kenapa Mina Bendungan dibentuk? Erwin mengestimasi biaya yang dibutuhkan untuk pembiatan satu buah kolam sekitar Rp1 juta.“Yang buat tetangga-tetangga kami sendiri. Kalau ditambah biaya rokok, makan, dan konsumsi lainnya total biaya yang dihabiskan lebih dari Rp1 juta,” ungkap Erwin.
Sementara terkait volume BBM bersubsidi, FPKS mengusulkan volume BBM bersubsidi sebesar 46 juta sampai 48 juta kilo liter (KL). Fraksi PDIP mengusulkan volume sebesar BBM 51 juta sampai 52 juta KL.
"Terkait dengan keputusan BBN (Bahan Bakar Nabati), pemerintah akan mengkaji untuk menaikkan subsidi BBN dalam rangka mendorong energi alternatif," tuturnya.
Sebelumnya, di komisi XI sudah lebih dahulu menyetujui sejumlah asumsi makro pada APBN 2014. Di mana pertumbuhan ekonomi dipatok 6,2 persen sampai 6,5 persen, inflasi 7,2 persen, nilai tukar rupiah disetujui sebesar Rp 9.600 per dolar Amerika Serikat (AS) dan SPN 3 bulan dengan bunga lima persen.
Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) melihat, kinerja lifting (produksi) minyak dan gas bumi akan lebih banyak bertumpu pada produksi gas. Pemerintah sudah tidak bisa terlalu mengandalkan produksi minyak dalam negeri.
Di samping itu, BP Migas akan tetap berupaya menahan laju penurunan minyak dengan teknik pengurasan (enhanced oil recovery/EOR) yang diaplikasikan di berbagai lapangan migas. Per Agustus 2012 rata-rata lifting minyak sebesar 870.000 barel per hari dan diusahakan dapat digenjot menjadi 900.000 barel per hari pada akhir tahun ini.
(mdk/bmo)