Kondisi Perbankan RI: Kredit Belum Pulih dan DPK Tumbuh Cukup Tinggi
Melansir dari data resmi OJK, David menyebutkan pertumbuhan kredit masih sekitar 1 persen. Namun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya cukup tinggi, sekitar 11 persen.
Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BCA), David Sumual menyoroti pertumbuhan kredit perbankan yang masih belum pulih.
"Sejauh ini memang pertumbuhan kredit masih belum begitu baik," kata dia dalam webinar INDEF - Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Rabu (18/11).
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Kapan bocah tersebut dikorbankan? "Persembahan 176" ditemukan di sayap barat sebuah kuil yang didedikasikan untuk Huitzilopochtli, dewa perang dan matahari suku Aztec pada abad ke-15 Masehi.
-
Kapan puncak kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi? Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto menjelaskan secara akumulatif kredit BRI yang direstrukturisasi karena pandemi tertinggi mencapai 30% dari total portofolio kredit, yang puncaknya terjadi sekitar September 2020 dengan nilai lebih dari Rp250 triliun.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Apa saja peran penting De Javasche Bank di Cirebon? Setelah diresmikan, bank ini menjalankan fungsinya sebagai pengedar uang, penjamin para pengusaha dengan emas sampai pendanaan bagi warga yang membutuhkan.
-
Siapa yang menjamin simpanan nasabah di bank? LPS hanya akan menjamin simpanan nasabah sampai jumlah Rp2 miliar.
Melansir dari data resmi OJK, David menyebutkan pertumbuhan kredit masih sekitar 1 persen. Namun untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) pertumbuhannya cukup tinggi, sekitar 11 persen.
"Untuk DPK itu ya karena kebanyakan yang menengah ke atas ataupun korporasi ini mereka kelebihan cash. Karena ekspansi juga berkurang ya dan mereka belum spend," kata dia.
Merujuk pada big data, sektor UMKM terlihat mulai menunjukkan geliatnya melalui transaksi yang cukup meningkat. "Untuk restrukturisasi memang berbeda-beda di buku 4 itu range-nya antara sekitar 15-22 persen data sampai bulan September. Rata-rata itu sekitar 16-17 persen untuk restrukturisasi," kata dia.
Kredit-kredit tersebut, kata David, sebagian besar jika dilihat dari persentasenya banyak ke kredit komersil. "Jadi saya pikir memang permintaan kredit memang masih lemah," sambung dia.
David menyebutkan, yang dibutuhkan pelaku bisnis saat ini adalah inovasi. Sebab, adanya perubahan kebiasaan, baik dari korporasi dan nasabah ke depannya. David menyebutkan salah satu skenario untuk menyokong pertumbuhan kredit yakni adanya vaksinasi covid-19.
"Kalau (vaksinasi) bisa di semester I, akan mempercepat pemulihan di tahun depan. Kalau tertunda hingga semester II, lalu kasus Covid-19 tinggi, lalu PSBB on dan off, pemulihan akan terkendala," jelas dia.
Reporter: Pipit Ika Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ekonomi Global Mulai Pulih, Kredit Perbankan Diprediksi Melejit di 2021
Strategi BTN Kejar Misi Jadi Mortgage Bank Terbaik di ASEAN
Bank Sinarmas Gandeng Jamkrindo Tingkatkan Layanan Syariah
Bank Mandiri: Transformasi Digital Harus Dilakukan Hati-Hati
Indef: Bank Harus Mulai Masuk ke Usia Milenial