Konsumsi rumah tangga penyumbang terbesar pertumbuhan ekonomi di 2017
"Dilihat dari sisi pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi, ketergantungan kita terhadap konsumsi rumah tangga masih sangat besar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto.
Ekonomi Indonesia tahun 2017 tercatat tumbuh sebesar 5,07 persen. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 5,03 persen. Pertumbuhan tersebut didukung oleh pengeluaran rumah tangga yang memberi sumbangsih pada pertumbuhan ekonomi sebesar 2,69 persen.
"Dilihat dari sisi pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi, ketergantungan kita terhadap konsumsi rumah tangga masih sangat besar," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (5/2).
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kapan BPS dibentuk? Sejarah BPS dimulai pada tahun 1960, ketika Biro Pusat Statistik didirikan.
-
Kenapa BSI fokus untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia? Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi dalam acara tersebut mengatakan bahwa BSI sebagai bank syariah terbesar dan perusahaan milik pemerintah tentunya akan terus melakukan inovasi-inovasi kreatif untuk meningkatkan partisipasi perseroan dalam kemajuan ekonomi Indonesia. “Hal ini tentunya menjadi perhatian utama kami, bahwa sebagai perusahaan kami tidak hanya berbicara mengenai profit atau business only, tapi kami juga harus memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat,” kata Dewi.
-
Bagaimana BPS berperan dalam penyusunan kebijakan pemerintah? BPS memiliki peran yang sangat vital dalam memberikan data statistik yang akurat dan terpercaya. Serta dalam mendukung penyusunan kebijakan pemerintah, dan dalam menunjang kepentingan masyarakat umum.
-
Apa tugas utama dari BPS? Tugas BPS adalah melaksanakan tugas pemerintahan di bidang statistik sesuai peraturan perundang-undangan.
Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga sepanjang tahun 2017 mencapai 4,95 persen. Kelompok konsumsi yang tumbuh terlihat pada penjualan makanan dan minuman yang tumbuh 5,37 persen serta sandang, pakaian dan alas kaki tumbuh 3,62 persen.
"Kalau dilihat dari komponennya, seluruh komponen konsumsi rumah tangga tumbuh dan lebih tinggi dibanding kuartal IV 2016 kecuali transportasi dan komunikasi. Kita berharap konsumsi rumah tangga makin bagus, syaratnya daya beli harus terjaga dan supaya daya beli terjaga maka tingkat inflasi harus terkendali," jelasnya.
Sementara itu, komponen lain yang memberi sumbangsih pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berurutan yaitu komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 1,98 persen. Kedua, ekspor barang dan jasa sebesar 1,90 persen. Ketiga, konsumsi pemerintah sebesar 0,18 persen.
Baca juga:
BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 1,7 persen di kuartal IV-2017
Inflasi rendah, BI optimistis pertumbuhan 2017 capai 5,1 persen
Anggota DEN harap pemerintah tak naikkan tarif listrik
Digitalisasi, tingkatkan perekonomian namun bikin pekerja gelisah
Tingkatkan ekonomi RI, bos Bappenas berkaca pada India