Kritik Faisal Basri ke pemerintah mau beli 51 persen saham Freeport
Faisal mengkritik pemerintah Indonesia yang ngotot ingin membeli saham Freeport. Menurutnya, langkah ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
PT Freeport Indonesia masih belum setuju dengan peraturan Pemerintah Indonesia mengubah Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK), di mana Freeport berkewajiban melakukan divestasi saham sebesar 51 persen secara bertahap.
Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri pun angkat bicara terkait hal ini. Faisal mengkritik pemerintah Indonesia yang ngotot ingin membeli saham Freeport. Menurutnya, langkah ini tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
-
Di mana Faisal Basri dimakamkan? Sebagai informasi, nantinya pemakaman almarhum Faisal Basri akan dilakukan sekitar Ba’da Ashar dari Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.
-
Kapan Faisal Basri meninggal? Namun takdir berkata lain, Ramdan mengaku kalau sekira pukul 04.30 WIB atau waktu Subuh tadi, Faisal telah menghembuskan nafas terakhirnya, setelah melalui masa kritis pada dua hari lalu.
-
Siapa yang menyatakan duka atas wafatnya Faisal Basri? Guru Besar Hukum Tata Negara Mahfud MD, mengaku berduka atas berpulangnya salah satu tokoh ekonom bangsa, Faisal Basri.
-
Apa yang terjadi pada Faisal Basri sebelum meninggal? Jadi mau dikateter, tapi gak stabil gula maupun ginjal. Jadi masuk icu dulu deh biar stabil senin siang. Lalu masuklah ICU. Semalam itu seharusnya sudah mulai membaik sudah mulai stabil," tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Mahfud MD bersama Faisal Basri? Momen terakhirnya bersama almarhum adalah saat dirinya masih menjabat sebagai menko polhukam. Kala itu, Faisal Basri turut terlibat dalam tim ahli dari Satgas Anti Pencucian uang yang dibentuk pemerintah.
-
Bagaimana kondisi Faisal Basri sebelum meninggal? "Terus pulang hari Sabtu (31/8) sudah lemas tapi enggak mau ke dokter, abang saya agak malas kalau ke dokter kalau nggak sakit sekali,” kata Ramdan.
"Ada opsi 51 persen itu uangnya berapa pertanyaannya? Uangnya dari mana? Katakan ada uang, enggak nambah pertumbuhan ekonomi, enggak ada efek sumbangan perekonomian, cuma berubah kepemilikan," ujarnya di Jakarta, Selasa (7/3) malam.
Jika Freeport divestasi atau melepas saham lewat pasar modal, tidak bisa dipastikan memberikan dampak baik ke Indonesia. Lebih buruknya jika saham Freeport anjlok maka pemerintah menanggung akibatnya.
"Sekarang pemerintah mau 51 persen. Harga saham anjlok, nah ini gila pemerintah berbisnis," ujarnya.
Menurut Faisal, pemerintah Jokowi lebih baik menggunakan uang untuk mensejahterakan rakyat. Jika terus ngotot dan Freeport mengajukan jalur arbitrase, kemungkinan buruknya Indonesia kalah dari Freeport ini dapat membuat rakyat semakin sengsara khususnya masyarakat Papua.
"Efeknya ke pertumbuhan ekonomi takutnya dibawa ke arbitrase. Force major rugi kita, istimewa dia enggak bayar kewajiban, terus misal dapat dana fresh USD 30 juta. Kemudian buat apa divestasi kalau harga komoditas enggak selalu tinggi, hanya bagi-bagi risiko. Pendapatan pemerintah akan turun jika ini terjadi," tutupnya.
Baca juga:
Polemik panjang divestasi saham hingga minta Freeport diusir dari RI
Fakta mencengangkan kondisi karyawan Freeport setelah dirumahkan
Komnas HAM: Masyarakat Papua harus jadi bagian pengelola Freeport
KSPI: 238.000 buruh kena dampak perebutan saham Freeport
Cuma fokus kejar divestasi, Freeport akan kembali dimiliki asing