KTT G20, Bank Indonesia Fokus Koordinasi Kebijakan Moneter untuk Pemulihan Bersama
Dia menilai, negara-negara maju sebagian besar sudah pulih dan berencana mengubah kebijakan untuk mengurangi stimulus fiskal dan moneter. Sementara negara berkembang kini masih berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia (BI) menyodorkan isu koordinasi moneter dan sektor keuangan untuk pemulihan bersama dalam Presidensi Indonesia di ajang G20 2022. Itu jadi salah satu dari lima agenda jalur keuangan yang diusung bank sentral.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi global di tengah pandemi Covid-19 saat ini sudah mulai membaik, tapi belum seimbang.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dibahas oleh Indonesia dan Korea Selatan dalam pertemuan konsultasi AEM-ROK ke-20? Kedua pihak membahas optimalisasi perjanjian ASEAN-Korea Free Trade Area (AKFTA). Di antaranya dengan merencanakan pembaharuan AKFTA di masa mendatang, termasuk melalui penyelesaian Studi Tinjauan Bersama AKFTA dan Laporan Hasil Kajian Perdagangan Digital.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Dia menilai, negara-negara maju sebagian besar sudah pulih dan berencana mengubah kebijakan untuk mengurangi stimulus fiskal dan moneter. Sementara negara berkembang kini masih berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Oleh karena itu koordinasi ini perlu kita lakukan untuk diperjuangkan di dalam G20, agar pemulihan ekonomi global bisa lebih seimbang dan tidak menimbulkan suatu spillover effect atau dampak rambatan terhadap negara-negara berkembang," kata Perry dalam sesi teleconference, Selasa (14/9).
Perry lantas menyoroti kebijakan moneter yang dilakukan sejumlah negara maju. Seperti dilakukan Amerika Serikat yang berencana melakukan kebijakan pengurangan likuiditas atau dikenal sebagai The Fed Tapering.
"Demikian juga di negara-negara maju yang lain. Juga di negara-negara maju sudah direncanakan untuk mengurangi pelonggaran kebijakan di sektor keuangan yang selama ini dilakukan. Misalnya pengaturan mengenai kredit maupun pembiayaan," ungkapnya.
Menurut dia, koordinasi jadi sangat penting agar bisa pulih bersama, dan tidak menimbulkan dampak rambatan negatif ke negara-negara berkembang.
"Oleh karena itu koordinasi di tingkat G20 untuk ini perlu direncanakan secara baik, diperhitungkan secara baik, dan dikomunikasikan secara baik. Well planned, well calibrated, well communicated. Sehingga bisa pulih bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mengurangi atau menghilangkan dampak yang tidak diinginkan kepada negara berkembang," tuturnya.
"Termasuk di dalam ini adalah inisiatif lembaga-lembaga internasional, yang dalam hal ini termasuk alokasi tambahan SDR allocation oleh IMF. Agar negara-negara berkembang bisa lebih tahan mengatasi berbagai dampak dari ketidakseimbangan pemulihan global ini," terangnya.
Selanjutnya
Selain isu pemulihan bersama tersebut, Bank Indonesia saat Presidensi G20 di 2022 mendatang juga membawa empat agenda penting lain di jalur keuangan. Antara lain, koordinasi kebijakan sektor moneter dan keuangan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih kuat, recover stronger.
Kemudian, kerjasama di bidang sistem pembayaran di era digital. Lalu inisiatif untuk di bidang moneter dan sektor keuangan untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan, atau sustainable finance.
Terakhir, Bank Indonesia pun akan mengusung isi kerjasama di bidang inklusi keuangan, termasuk untuk pembiayaan UMKM secara digital.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)