Kualitas Kedelai Impor Lebih Baik dari Produksi Petani Lokal
Jenis kedelai impor ini sangat cocok digunakan untuk memproduksi tempe. Sebab untuk tempe memerlukan ukuran kacang yang sama.
Ketua Puskopti DKI Jakarta H. Sutaryo menyebut bahwa kualitas kedelai impor dan kedelai lokal memiliki keunggulan dan kelebihan masing-masing. Kedelai impor dinilai memiliki ukuran yang lebih seragam dibandingkan kedelai yang ditanam di tanah air.
"Kedelai impor ini bentuknya seragam," kata Sutaryo kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (5/1).
-
Apa yang istimewa dari Keripik Kelakai? Salah satu kudapan favorit dan rasanya gurih khas Kapuas ini adalah Keripik Kelakai yang terbuat dari daun muda tanaman Kelakai. Kudapan ini memiliki tekstur yang renyah dan juga cita rasa yang gurih sehingga membuat siapapun yang menyantapnya menjadi ketagihan.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Di mana Lesti Kejora kuliah? Setelah ini, Lesti Kejora akan menyusul rekan-rekan pedangdut lainnya untuk diwisuda. Hal ini dikarenakan pada bulan Juni lalu, Lesti telah mengikuti seminar proposal. Lesti memilih untuk mengambil Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Mercu Buana.
-
Apa itu keseleo? Keseleo atau terkilir adalah kondisi ketika ligamen mengalami cedera. Ligamen sendiri merupakan jaringan ikat penghubung antartulang . Perlu diketahui, ligamen, otot, dan tendon sama-sama berfungsi untuk mendukung pergerakan dengan menjaga kestabilan sendi.
-
Apa itu Kesepian Kronis? Kesepian kronis adalah kondisi mental yang ditandai dengan perasaan sepi yang berkepanjangan dan mendalam, tidak hanya sebagai reaksi sementara terhadap situasi tertentu, tetapi sebagai gaya hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
-
Apa itu kue pleret? Pleret adalah panganan tradisional berbahan dasar tepung beras yang diolah sedemikian rupa hingga mempunyai ragam bentuk, rasa dan warna.
Jenis kedelai impor ini sangat cocok digunakan untuk memproduksi tempe. Sebab untuk tempe memerlukan ukuran kacang yang sama.
Selain itu, kedelai impor dinilai lebih bersih dibandingkan dengan yang dijual petani lokal. "Bagus (kedelai) impor, lebih bersih," kata dia.
Sementara itu, kedelai produksi dalam negeri dinilai memiliki ukuran kacang yang beragam. Sehingga kedelai yang di tanam petani lokal di Indonesia lebih cocok untuk memproduksi tahu.
Sebab, dalam produksi tahu hanya membutuhkan sari pati dari kedelai. "Kedelai lokal ini diambil acinya (sari pati) saja kan, ini lebih cocok buat tahu," ungkap dia.
Sebagai informasi, di awal tahun 2021 para pengrajin tahu dan tempe melakukan aksi mogok produksi. Hal ini dipicu tingginya harga kedelai impor seiring dengan naiknya harga komoditas secara global.
Respons Pemerintah
Untuk itu, pemerintah merespon dengan memperkuat produksi kedelai di dalam negeri. Diharapkan produksi dalam negeri ini bisa membantu ketersediaan pasokan kedelai 6 bulan mendatang.
"Nanti akan ada hasil produksi kacang kedelai dalam 6 bulan ke depan," kata dia.
Sutaryo mengatakan saat ini pemerintah sedang mempersiapkan diri untuk melakukan ekspansi produksi kacang kedelai. Mulai dari persiapan bibit, lahan dan mendorong petani untuk menanam kedelai.
"Kalau sekarang persiapan bibit yang lainnya jadi nanti akan ada tambahan stok kedelai," kata dia.
(mdk/idr)