Kuartal I-2019, Astra Otoparts Bukukan Laba Rp 159 Miliar
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membukukan laba bersih sebesar Rp 159 miliar selama kuartal I-2019. Angka tersebut meningkat 9 persen dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang hanya sebesar Rp 145 miliar.
PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) membukukan laba bersih sebesar Rp 159 miliar selama kuartal I-2019. Angka tersebut meningkat 9 persen dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang hanya sebesar Rp 145 miliar.
"Laba kita mencapai Rp 159 miliar. Laba naik, secara revenue kita naik, kata Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Wanny Wijaya, saat diskusi di Menara Astra, Jakarta, Jumat (26/4).
-
Apa itu Honda Astrea? Honda Astrea, yang telah menjadi merek legendaris dan sangat populer di Indonesia.
-
Bagaimana Toyota dan Astra berhasil menjalin kerjasama? Dan dibantu lobi Soedjomo Hoemardani, asisten pribadi Presiden Soeharto, jadilah Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia (hlm 76).
-
Kapan Honda Astrea Star diperkenalkan? Honda Astrea Star diperkenalkan pada tahun 1985, memulai era baru untuk sepeda motor bebek dengan desain yang lebih modern.
-
Siapa yang membantu Astra mendapatkan keagenan Toyota? Buku Konglomerasi: Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia (Chalmers: 1996) menyebutkan, yang lain tetap bersikukuh bahwa Soemitro lah yang secara efektif mengadakan lobi-lobi untuk kepentingan Astra pada awal Orde Baru (hlm 185).
-
Bagaimana proses pengecatan mobil di pabrik PT Astra Daihatsu Motor? Pabrik PT Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk pengecatan menggunakan standar manufaktur: Heat Polymerization, proses pengecatan dengan proses dipanaskan dengan suhu minimal 140 derajat celcius. Proses pengecetan manufaktur ADM 4 tahap: cleaning/pembersihan bodi, pelapisan antikarat, surfacer & sealing dengan lapisan terakhir adalah top coating.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
Wanny mengatakan laba bersih tersebut disumbang dari dua lini usaha AUTO yaitu trading dan manufacturing. Di mana, pendapatan dari segmen manufaktur komponen otomotif meningkat 3 persen menjadi Rp 2,11 triliun dari Rp 2,05 triliun.
Sementara dari segmen perdagangan atau trading juga naik 3 persen dari Rp 1,78 triliun menuju Rp 1,83 triliun.
Selain itu, pendapatan AUTO sendiri di kuartal I-2019 ini naik 3 persen menjadi Rp 3,94 triliun dari Rp 3,84 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Beban pokok pendapatan AUTO juga tercatat naik 2 persen menjadi Rp 3,4 triliun dari periode serupa di tahun sebelumnya yang sebesar Rp 3,33 triliun.
Wanny menambahkan, pada kuartal I-2019 penjualan spare parts roda empat hanya tumbuh 1 persen menjadi 57 persen dari total penjualan bisnis manufaktur Astra Otoparts. Dia pun menargetkan pertumbuhan bisnis Astra Otoparts akan terus tumbuh di atas industri.
Baca juga:
Astra International Buka Lowongan Kerja Bagi Sarjana Baru dan Pekerja Berpengalaman
ACC Fokus Bantu Anak Penyandang Disabilitas Ganda
ACC Kembangkan Sistem Verifikasi Face ID
Menteri Rini Teteskan Air Mata Saat Peresmian Menara Astra
ACC Luncurkan acc.one, Aplikasi Mobile Terlengkap untuk Pembiayaan
Astra & Go-Jek Bikin Perusahaan Patungan dan Tambah Investasi USD 100 Juta