Kunci Keberhasilan Program di Jakarta, Ridwan Kamil: Berhubungan Baik dengan Presiden
Berhubungan baik dengan Presiden bagi Ridwan Kamil seperti pintu akses untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Debat Pilkada perdana bagi Calon Gubernur Jakarta diakhiri dengan kalimat penutup dari masing-masing para kandidat. Ridwan Kamil, sebagai Cagub nomor urut 1 dalam kalimat penutupnya menekankan kunci kelancaran program di Jakarta yaitu hubungan baik dengan presiden.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu menuturkan, dampak hubungan baik pemerintahan Jakarta dengan pemerintah pusat tidak lain adalah warga Jakarta akan lebih sejahtera.
- Ridwan Kamil Jawab Keluhan Warga Jakarta soal PKH: Itu Program Pemerintah Pusat
- Penjelasan Lengkap Ridwan Kamil Setiap RW di Jakarta Dapat Jatah Rp200 Juta
- Ridwan Kamil: Tak Boleh Ada Money Politic Dalam Kampanye Pilkada Jakarta
- Ridwan Kamil Janjikan Program Ini Bebaskan Warga Jakarta dari Jerat Pinjol
"Hubungan dengan presiden terpilih akan sangat baik yang diuntungkan warga Jakarta. Kalau hubungan baik, dana transfer akan berlipat-lipat akan lebih banyak dan (warga Jakarta) lebih sejahtera," ujar Ridwan Kamil atau populer disapa Kang Emil, Minggu (6/10).
Kang Emil juga menekankan siapa pun dari para kandidat yang terpilih menjadi gubernur, maka itu merupakan takdir yang tidak akan dia bantah.
Jika dia dan Suswono, sebagai Calon Wakil Gubernur terpilih menjadi pemimpin Jakarta, maka tidak ada jejak dendam terhadap segala program yang sudah dibangun oleh para Gubernur Jakarta sebelumnya.
"Semua program yang bagus kami pertahankan contohnya kartu kartu yang sudah baik yang sudah ada kami akan pertahankan," ungkapnya.
Program anggaran Rp200 Juta Setiap RW
Dalam debat perdana Minggu (6/10) juga Kang Emil juga menyinggung soal anggaran Rp200 juta di setiap RW di Jakarta. Alokasi anggaran ini sebagai respon 'Kang Emil' sapaan akrab Ridwan Kamil, untuk melibatkan secara aktif masyarakat dalam membangun Jakarta.
Kang Emil menjelaskan tidak mungkin seluruh penjuru Jakarta bisa diselesaikan dari Balai Kota. Ujung pemerintahan provinsi, kata Kang Emil, yaitu Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berada di kantor-kantor Kelurahan.
"Ada 2.700 rapat RW duitnya nati buat apa? Oh ini untuk kebersihan, oh kurang modal dan seterusnya jadi gunakan dana RW untuk kegiatan karang taruna," jelas Kang Emil.
"Dana ini diatur Juklak mana yang boleh mana yang enggak boleh, ini yang disebut demokrasi terpimpin," imbuhnya.
Calon Wakil Gubernur yang mendampingi Ridwan Kamil, Suswono, kemudian menimpali bahwa anggaran Rp200 juta tidak secara sembrono diberikan di setiap RW.
Anggaran itu, kata Suswono, menyesuaikan permasalahan yang ada di setiap RW.
"Tentu saja setiap RW berbeda-beda, semuanya tidak sama rata," kata Suswono.
Pada beberapa kesempatan juga Kang Emil menyampaikan program dengan anggaran Rp200 juta setiap RW sudah diperhitungkan secara matang.
Ridwan Kamil mengatakan, program seperti ini bukan hal baru. Dia mengaku pernah mengimplementasikan pada saat menjabat Wali kota Bandung.
"Dulu Wali kota Bandung saja bisa Rp100 juta per-RW," apalagi Jakarta dengan anggarannya," kata dia kepada wartawan, Minggu (22/9).
Ridwan Kamil menyatakan, telah mengkaji terkait hal ini, sehingga dia optimis tak melaksanakan bila terpilih nanti.
"Sudah dihitung, aman," ucap dia.