Kunjungi Pabrik Bakrie Pipe Industries, Wamendag Dorong Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri
Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri.
Indonesia berhasil mencetak surplus neraca perdagangan selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
- Neraca Perdagangan Indonesia Surplus 50 Bulan Berturut-Turut
- Kemenperin: Industri Manufaktur Indonesia Masih Ekspansif, Hanya Tembakau Alami Penurunan
- Neraca Perdagangan RI Surplus Lagi, Totalnya Rp72,62 Triliun di Bulan Maret 2024
- Indonesia Catat Surplus Neraca Perdangan 43 Kali Berturut-turut, Kini Nilainya Capai USD 2,41 Miliar
Kunjungi Pabrik Bakrie Pipe Industries, Wamendag Dorong Ekspansi Produk Indonesia ke Luar Negeri
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan, Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri. Hal ini disampaikan dalam kunjungan lapangan (field visit) ke pabrik PT Bakrie Pipe Industries (BPI), bagian dari PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) di Bekasi, Jawa Barat, Kamis(25/1).
Turut hadir Wakil Presiden Direktur PT BNBR Tbk Anindra Ardiansyah Bakrie dan Presiden Direktur PT BPI R. Atok Hendrayanto T. Kunjungan lapangan ini dihadiri 50 peserta yang terdiri dari pegawai PT BPI dan PT BNBR Tbk.
"Kementerian Perdagangan terus berupaya mendorong rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri. Produk ekspor memberikan kontribusi yang positif untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia. Para pelaku usaha harus optimistis produk yang mereka hasilkan akan berkembang dan berdaya di pasar global," ujar Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry mengungkapkan, pemerintah memiliki 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia. Perwakilan perdagangan tersebut terdiri dari 19 Indonesia Trade Promotion Center (ITPC), 24 Atase Perdagangan (Atdag), 1 Konsul Perdagangan, 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), dan 1 duta besar di World Trade Organization (WTO). Para pelaku usaha dapat menghubungi para perwakilan perdagangan Indonesia yang bertugas mempromosikan produk Indonesia.
"Terdapat 46 perwakilan perdagangan di seluruh dunia. Terdapat Atdag yang ditempatkan di ibu kota negara dan ITPC yang ditugaskan di kota perdagangan.Para perwakilan perdagangan Indonesia di seluruh dunia siap memfasilitasi para pelaku usaha untuk mengekspor produk ke luar negeri," tegas Wamendag Jerry.
Wamendag Jerry juga meninjau produk-produk PT BPI yang diolah dari bahan baku lokal, seperti pipa helical submerged arc welding (HSAW), pipa longitudinal submerged arc welding(LSAW), dan pipaelectric resistance welded(ERW). Produk-produk pipa PT BPI tersebut memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 52—66 persen.
"Ini sangat luar biasa, tingkat komponen TKDNnya lebih dari 50 persen. Artinya, TKDN sudah menjadi prioritas di PT BPI. Hal ini dapat dibagikan kepada pelaku usaha lain agar meningkatkan kesadaran dalam penggunaan komponen-komponen dalam negeri," pungkas Wamendag Jerry.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berhasil mencetak surplus neraca perdagangan selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Adapun nilai surplus perdagangan Indonesia pada Desember 2023 adalah sejumlah USD3,31 miliar. Surplus ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang berjumlah USD2,41 milar.
Wakil Presiden Direktur PT BNBR Tbk Anindra Ardiansyah Bakrie mengungkapkan, PT BPI didirikan pada 1959 dan telah memiliki sertifikasi Standar Nasional Indonesia(SNI)dan internasional, yaitu American Petroleum Institute (API) dan American Standard Testing and Material(ASTM). PT BPI juga selalu meraih SNI Award dengan predikatperak atau emas yang digelar Badan Standardisasi Nasional secara tahunan.
"PT BPI merupakan salah satu perusahaan yang menopang pertumbuhan PT BNBR Tbk. Produk-produk yang dihasilkan juga telah bersertifikasi SNI dan internasional," ujar Ardi Bakrie.
Ardi Bakrie menambahkan, PT BPI siap melanjutkan rencana ekspansi produk Indonesia ke luar negeri. PT BPI telah berpengalaman mengekspor produk-produknya ke pasar global, seperti Kuwait,Australia, Iran, dan Amerika Serikat. Saat ini, PT BPI sedang melangsungkan konstruksi jetty PT South East Asia Pipe Industries(SEAPI) di Kabupaten Lampung Selatan untuk memudahkan kegiatan logistik pipa berukuran besar. Pembangunan jetty juga bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya, kapasitas, dan proses produksi PT SEAPI. Proses pembangunan jetty ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2024.