Kuota solar bersubsidi dikurangi tahun ini
Pertamina telah menyediakan lebih banyak outlet dan stok untuk solar non subsidi.
PT Pertamina menyatakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar tahun ini lebih rendah 8,3 persen dari tahun lalu. Tahun lalu kuota solar ditetapkan 15,56 juta kilo liter (KL) dan turun menjadi 14,28 juta KL tahun ini.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, mengatakan penurunan kuota ini berakibat pada pada turunnya kuota solar bersubsidi di daerah. Hingga kuartal I 2013, penyaluran solar bersubsidi di hampir seluruh propinsi telah melebihi kuota rata-rata nasional mencapai 5,2 persen.
"Stok BBM di Pertamina sama sekali tidak ada masalah. Bahkan, stok solar saat ini mencapai 26 hari. Akan tetapi, yang harus disadari oleh masyarakat bahwa solar bersubsidi kuotanya telah ditetapkan dalam APBN sehingga perlu diatur penyalurannya," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com di Jakarta, Minggu (14/4).
Pertamina, lanjutnya, menyediakan lebih banyak outlet dan stok untuk solar non subsidi sehingga diharapkan masyarakat, dan terutama kendaraan yang telah diatur dalam Permen ESDM No.1/2013 dapat menggunakan solar non subsidi di outlet-outlet yang telah disediakan.
Secara umum, stok BBM non subsidi saat ini cukup melimpah. Ini menunjukkan komitmen konkret Pertamina untuk menyediakan BBM non subsidi di tengah kuota BBM subsidi yang terbatas.